Here are the reasons why... 1. It's not about those boring man at all!!! Menurut gw keren banget twist dari film Ghostbuster kali ini! Karena tokoh tim Ghostbuster yang dulunya cowok semua, sekarang cewek semua! Dan totally semuanya dibalik, which is termasuk sekretaris mereka dulu yang cewek sekarang menjadi cowok dan diperankan oleh si ganteng Chris Hemsworth. Film-film Hollywood anyway sekarang2 ini selalu punya twist yang menarik dan mengikuti perkembangan sosial masyarakatnya, seperti update tentang Online, issue gender and everything else. This kinda updates lah yang membuat film-film Hollywood selalu relevan dengan jaman! 2. Vintage brings good memories Theme song nya Ghostbuster however punya efek magic brings the old times... denger lagu mereka dan lihat all the stuffs that they use, still have the same character as the old ones (cars, guns, etc.) bikin jadi inget masa-masa kecil and however it brings all the good moods! 3. Not usual, but I love every character in this movie Dari tokoh utamanya yang diperankan oleh Kristen Wiig, all the team members cast by Melissa McCarthy, Kate Mckinnon (as Holtzmann one of my most fav character here), Leslie Jones and of course yang paling bikin saya semangat menikmati scene by scene sampai habis tentu si asisten nan ganteng Kevin. Walaupun cuma dapat point 5 di IMDB, film ini sangat menghibur sama sekali ga boring dan jokes nya okelahhhh... ga gargabe2 banget :))) film ini juga cocok ditonton segala usia... So yang belum nonton dan cari hiburan,.. this movie is recommended!
0 Comments
Sebetulnya belum terlalu lama suka dengan film India, paling sekitar 3 tahun terakhir. Setelah menonton film2 India yang bagus-bagus, akhirnya saya jadi cukup tergila2 dengan film India :D Film India somehow cukup indah. Dari sisi seni perannya, seni musiknya, sinematografinya, punya karakter dan sangat bagus. Tapi sama juga dengan film2 dari berbagai negara, ada yang boring ada yang bagus. Biasa ngecek score dulu di IMDB, kalo oke baru nonton. Sehari-hari, ga gampang buat nonton film India pilihan, biasanya saya mengandalkan bioskop dan biasanya yang memutar film India cukup teratur adalah Blitz. Seperti film India keren yang baru kemarin saya tonton berjudul SULTAN. Di Blitz sendiri kalo nonton film India selalu lebih mahal yaitu 75.000 per tiket, saya ga tau apakah karena harga impor filmnya lebih mahal, tapi gara2 kemarin nonton Sultan sampai 3 jam, bisa jadi mahal karena makan waktu menggunakan bioskop nya ga wajar :D
Anyway film SULTAN ini bercerita tentang seorang tokoh pegulat yang romantis :D Dia berprofesi sebagai pegulat, memiliki mimpi dan meraihnya menjadi seorang pemenang medali emas Olimpiade hanya karena dia mencintai seorang wanita (yang kemudian menjadi istrinya). Nilai-nilai perjuangan dan ga pernah menyerah adalah nilai-nilai utama yang diajarkan film ini.. Banjirrrr deh nontonnya :D :D Buat pecinta film India wajib banget deh nonton ini! Buat yang mau coba nonton film India juga recommended, karena lagunya juga bagus2 dan tariannya lucu2 ;)) Sajian Chinese Food however selalu punya tempat spesial di hati saya maupun banyak orang. Meja bundar, teh hangat, sajian makanan yang nikmat dan berbagai atributnya selalu terkorelasi dengan celebration ataupun happiness. Saya sendiripun kalo datang ke Chinese Food ya jarang banget sendirian, berdua juga jarang, minimal dengan teman atau keluarga untuk merayakan sesuatu atau untuk sekedar kumpul2, yang jelas selalu beramai2. Salah satu restoran Chinese Food kesukaan saya adalah Jing Paradise di Bandung. Walaupun lokasinya agak jauh, yaitu di Setiabudi atas (tepatnya 1 bangunan dengan Hotel Mercure), tapi kalo bukan weekend atau liburan sih jarak tempuhnya cukup dekat paling juga 1/2 jam, karena tidak macet. Pertama kali ke Jing Paradise karena diajak seorang teman, padahal memang sudah cukup lama ada di Bandung, tapi waktu itu belum sempat mencoba (karena ya jaraknya yang jauh itu, jadi kalo mau ke sini harus memang diniatin dan waktunya agak longgar). Setelah kunjungan pertama saya itu, saya cukup sering ke sini mungkin 1 bulan atau 2 bulan sekali ada saja makan ke sana baik dengan teman atau keluarga. Di Jing Paradise ini katanya sih ada dimsum, tapi karena seringan datang malam, jadi dimsumnya selalu lagi ga ada (ada jam-jam khusus), jadi belum pernah mencoba. Nah karena saya sudah cukup sering kesana, saya sudah punya menu-menu andalannya. Beberapa yang saya SUKA BANGET dan selalu saya pesan, yang pertama adalah MISOA. Misoa adalah sejenis seperti mie tapi khas Chinese Food (kalo di rumah sih mama saya sering masak Misoa, tapi kalo di tempat umum jarang banget nemu ada restoran yang menyediakan menu Misoa; sejauh yang saya tahu Jing Paradise ini satu satunya restoran yang menjual Misoa). Misoanya diaduk dengan telur, sehingga di kuahnya terdapat putih telur yang menyatu dan mudah dihirup. Yang paling menggiurkan lagi nih, ada merah telur setengah matang yang siap dipecahkan kapan saja :D isinya berbagai seafood, enak bangettttt kuah nya lembut hangat dan tentu misoanya enak! Kedua yang wajib banget dipesan adalah DESSERT ALPUKAT. Dessertnya sangat lembut, dicampur dengan saus coklat. Super lembut banget dan sensasinya ga hanya di mulut saja tapi wanginya juga sangat nikmat menggoda. Malah kalo lagi kalap bisa pesan lebih dari satu nih untuk dessert yang satu ini ;)) Nah... selain kedua menu tersebut sisanya cukup enak dan jadi rekomendasi untuk dipesan juga, seperti bebek panggang, nasi goreng, ikan tim dan sapi lada hitam. Buat yang belum coba, kapan-kapan harus segera coba karena di sini selain makanannya enak juga suasana restorannya cukup nyaman untuk ajak keluarga, orang tua atau anak kecil. Two thumbs up!
Salah satu agenda wajib saat berkunjung ke sebuah kota adalah untuk mencicipi kopi yang enak di kota tersebut. Di kota yang ga terlalu besar hal ini lebih sulit dilakukan, karena biasanya opsinya ga banyak atau bisa jadi saya yang ga bisa nemuinnya.
Biasanya cari2 udah pasti via online kalo ga googling, liat2 di instagram. Sedihnya banyak coffee shop yang kadang cuma pakai nama "coffee shop" aja, tapi mereka ga fokus nyediain produk kopi yang oke. Kopi asal Indonesia masih jadi tujuan utama saya, karena biasa jarang juga yang pakai biji kopi dar Guatemala atau Ethiopia.
Nah, Cirebon adalah salah satu kota yang sulit menemukan tempat kopi enak. Saya cuma nemu satu! Dan tempat ini saya temui dari awal saya datang pertama kali ke Cirebon. Jadinya setiap kali saya kesana selalu ngopi di sini.
Tempatnya juga cozy banget lho, kalo agak maleman suka banyak bule. Cozynya bukan yang interior nya bagus, kekinian atau bersih ya.. tapi suasananya mirip pub atau bar di Bali. Suasananya juga friendly banget, di sini juga suka kumpul orang2 dari luar negeri yang backpackeran.
Biasanya saya menentukan suatu coffee shop oke atau nga, dari yang stand by jualan di sana. Dia ngerti kopi atau nga. Pertanyaan basic lah, pakai kopi apa mas/mbak? Ada pilihan biji kopinya mana aja. Kalo udah ga bisa jawab paling males deh, dia aja ga tau lagi bikin kopi apa, ga jamin enak deh. Nah kalo di Baraja ini tenanggg... yang jaganya biasanya baristanya langsung, jadi kita bisa nanya2 tentang biji kopi yang mereka punya dan biasanya mereka rekomendasiin andalan-andalan mereka.
Berkali-kali saya nyoba ganti2 juga sih, Gayo, Toraja, overall semuanya oke. Cara bikin kopi mereka juga cukup proper. Setiap beli di sana saya selalu take away karena biasanya pas ke Cirebon selalu untuk urusan kerjaan jadi ga terlalu banyak waktu buat nongkrong2.
So... buat yang ada di sekitar pusat kota Cirebon dan cari tempat kopi berkualitas bisa ke sini nih... Daerahnya strategis dan mudah sekali ditemukan koq! "Hah? Kamu lari aja pake guru? Lari kan tinggal lari aja..." Begitulah kira2 tanggapan orang2 saat gw cerita kalo gw "les lari". Sebetulnya gw jg baru tau kalo lari bisa les, dari salah seorang teman yang juga ikutan les lari ini. Kebetulan teman gw punya target buat ikutan Bali Marathon, makanya dia ikut lari, pas gw dengar info bahwa memang ada "les lari" ini, langsung ga pikir panjang gw cari tahu dan langsung daftar! Les lari ini sifatnya personal atau semi privat, alias kita dilatih oleh seorang coach. Untungnya lokasi latihannya dekat banget sama rumah gw yaitu di GOR Padjajaran. Bisa ditempuh jalan kaki atau naik angkot cuma 5 menit kurang. Apakah gw punya target sampai ikutan les segala? Sebetulnya alasannya ada 2 sih. Yang pertama adalah gw pengen tau lari yang bener kayak gimana, karena pasti adalah cara atau teknik lari yang ga gw ketahui, secara orang awam dan yang namanya atlet pasti punya cara lari yang berbeda dari orang yang lari secara naluriah (seperti gw yang awal lari gayanya udah percis kayak bebek lari >> betul2 naluriah). Nah alasan keduanya adalah karena gw stuck. Iya, stuck karena berharap bisa Half Marathon (21km) tapi tiap lari 10km aja gw uda kayak mau mati : habis napas dan sakit lutut tak tertahankan. Udah baca2 di berbagai artikel, gw latihan cukup banyak (dan ga tau teknik latiannya juga jadi bisa jadi salah) dan ga ada hasil juga alias ga ada perkembangan dari sisi jarak, apalagi kecepatan. Lebih kurang sekarang ini gw udah latihan lari dengan pelatih gw ini sekitar 1 bulan, hasilnya? Amazing! At least gw rasain sendiri REAL, testimoni banget nih :D Yang paling signifikan adalah gw jadi terbiasa untuk lari lebih cepat (karena berbagai latihan yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan performa badan saat lari, termasuk di dalamnya stamina dan kekuatan). Karena untuk lari lebih cepat butuh keduanya. 3 kejadian yang bikin gw happy sebagai hasil dari latihan yang penuh perjuangan itu (suer bener2 penuh perjuangan tiap latihan kayak udah mau mati) antara lain : 1. Personal Best saat ikutan 10km Marina Bay Sands. Yang biasanya gw lari 10km dengan waktu 1 jam 16 menit, ditempuh dengan 1 jam 6 menit, which is dalam lari 10km, lebih cepat 6 menit adalah prestasi yang ga gampang diraih T_T *terharu sendiri 2. Personal Best fastest pace 5:99. Terakhir kali lari 5km, akhirnya gw menyentuh pace 5 menit gw yaitu 5:99, gda masalah banget deh 5:99 yang penting menyentuh angka 5, itu juga udah tersedak2 :D Karena sebelumnya ga pernah nyentuh pace kepala 5. 3. Lari 8km pace 6 dan ga kecapean. Ga kecapean adalah salah satu indikator baik, dan merasa bahwa lari 8 / 10km adalah bagian dari rutinitas yang ga berat juga pertanda baik. Karena artinya stamina udah mulai naik. Terakhir saya lari dengan rute Pacarun 10km, selesai dengan waktu 55menit 30detik, nice one! So... overall I think latihannya memperlihatkan hasil! Latihan yang saya lakukan kadang pagi sekitar jam 5 atau 1/2 6 pagi (amazing lho Bandung pagi indah banget, dan lari di kala langit masih gelap itu sesuatu banget... udah berasa kayak di video instagram wkwk...); kadang kalo nga pagi, latihan sore hari juga menciptakan motivasi yang besar, karena kalo jam sore latihannya bareng atlet2 Jabar, gilaaaa... keren2 bangetttt dan tentunya bikin mupengggg....
Beberapa latihan yang saya lakukan saat sesi (yang sangat berkesan karena betul2 kayak udah mau mati) bernama Jog Stride dan Interval Running. Jog Stride yang dilakukan adalah dengan berlari dalam kurun waktu tertentu misal 15 menit atau 30 menit; dalam kurun waktu tersebut, selang seling antara lari biasa dan lari sprint, yaitu per 100 meter (kami latihan di track lari yaitu 400 meter untuk 1 keliling, maka 1/4 keliling lari biasa kemudian 1/4 keliling lari sprint, 1/4 keliling lari biasa dan seterusnya). Awalnya saya dikasih PR untuk 15 menit, capek tapi masih managable. Terakhir dikasih PR 30 menit, udah kayak mau mati :D :D baru pernah saya lari sampai badan ga bisa ngerasain apa2 kram sampai ke kepala, lendir2 keluar deras dan kaki udah lemes banget. Kedua Interval Running, yaitu tes kecepatan untuk beberapa jarak. Yang pertama adalah 800 meter (2 keliling) x 2 kali dengan istirahat 1 menit. Kemudian 600 meter (1 1/2 keliling) x 2 kali dan 400 meter (1 keliling) x 3 kali; masing-masing juga dengan istirahat di antaranya. Pas dikasi tugas itu wah kayaknya managable banget nih karena saya bandingkan dengan Jog Stride yang ga ada berhentinya; tapi masalahnya untuk Interval Training ini kita harus lari secepat2nya kita bisa. Dan ternyata pas udah dijalani OMG!!!!!! Mau mati juga rasanya :D :D Ga nyangka banget bisa achieve Personal Best 1:47 untuk 400 meter (1 keliling), karena inget banget waktu awal2 lari, 1 keliling nya sekitar 3,5 menit. Bulan September akan jadi bulan yang bersejarah buat gw, karena gw akan mencoba untuk pertama kalinya lari Half Marathon di Samosir Ultra Marathon 2016. Ga tau juga bisa sampai finish apa nga, sampai finish dengan berbentuk apa nga :D lari terus atau setengah jalan... No body knows cos it's the 1st time ever, and I'll do my best of course; karena yang dulunya ngeliat orang bisa lari Half Marathon kayak dewa, suddenly gw punya keberanian buat daftar di angka itu. So... wish me luck then... dan hari2 bangun pagi jam 5 subuh, diterpa angin dingin Bandung akan masih panjanggggg... but I know it will worth it!
Suddenly I think I have a 'Retro Soul'. I don't even know is it a right phrase to use. Bisa juga disebut Vintage atau Classic, tapi saat saya googling makna-maknanya, kayaknya selama ini di masyarakat kita dalam menggunakan istilah 'Vintage' dan Classic a lil bit wrong.
RETRO
Anyway balik ke hal yang mau saya ceritain, selama ini saya selalu suka -wait... bukan suka, tapi tergila-gila- dengan hal2 yang berbau jaman dulu, like classic songs (or vintage or retro I don't know which phrase to use, so probably I will just mix it up), vintage things, berbagai hal yang berbau jaman dulu. Gw tidak pernah dengan sengaja menciptakan selera itu, tapi setiap kali mendengar or melihat hal2 jadul itu, I felt really excited and happy!
Ada 3 kejadian yang signifikan beberapa waktu belakangan ini. Yang pertama adalah saat sedang sightseeing di sebuah 'gang' kota San Francisco bernama Clarion Alley (tempat nenek buyutnya mural kota San Francisco), saya tidak sengaja menemukan sebuah toko bernama 'Community Thrift Store'. Pictures above : Clarion Alley, sebuah lokasi yang wajib dikunjungi buat pecinta seni. It's trully sebuah "gang" tapi full of beautiful Mural dan yang menarik adalah kritik sosial yang terkandung di dalamnya.
Rupanya ini adalah sebuah toko barang-barang bekas (dan jadul), di mana konsepnya orang-orang menyumbangkan atau menjual dengan harga murah, kemudian di jual kembali dan hasil penjualannya adalah untuk sebuah komunitas tertentu. Jujur saja ini adalah toko barang jadul (di luar negri) pertama yang gw datangi, so I was like screaming "whattttt.................." (with no sound of course), and just like 45 minutes after I still drowned there between all the CDs and books and old electronic stuffs...
Akhirnya gw harus menyerah dengan membeli sekitar 4 buah buku (harga satuannya sekitar 13ribuan rupiah T_T gimana ga mupeng) dan 2 buah CD (Pet Shop Boys >>>> Awesomenesss of vintage stuff!!!! dan Savage Garden >> sambil mikirrr aja kenapa Savage Garden udah masuk vintage store, secara ini lagu gw waktu SMP yang belum lama-lama banget *WTF itu 17 tahun yang lalu!!!*). Dan happily gw menemukan hadiah yang tepat untuk pernikahan my best friend :)) *precious karena buku ini dibeli cukup jauh dari rumah dan ditemukan dengan TAKDIR.
[TRAVEL] 7 Hal Penting yang perlu kamu tahu untuk pergi Solo Traveling ~ Day05 #JuliNgeblog7/7/2016 "Pergi sendiri????" "Nga.. nga.. nanti kamu diapa2in lagi... Nanti yang jagain barang kamu siapa? Nanti kalo pas lagi makan mau ke toilet gimana? Trus kamu di hotel sendiri? Hotelnya aman ga???"... and so on... and so on... Bisa jadi sebagian besar dari kita pada akhirnya tidak akan pernah pergi Solo Traveling. Tidak pernah bisa jadi banyak faktor, bisa karena tidak diijinkan orang2 terdekat (sebetulnya yang perlu memberi ijin adalah tinggal diri sendiri sih.. di mana ini berlaku hanya ketika loe udah tua :D) atau tidak pernah terpikir sebelumnya untuk pergi sendiri. Di tengah masyarakat kita, pergi jalan-jalan sendiri emang ga terlalu umum, haha.. temen gw ada yang bilang "ga wajar"... mmh.. maksudnya gimana tuh ya ga wajar? :D Mungkin karena masyarakat kita sangat berkelompok, masih ingat kan pas di sekolah dulu kalo ke WC juga kita bergerombol atau beli makan ke kantin juga harus ada yang nemenin :)) Kalo di luar negeri (I'm talking about orang-orang di Barat) mereka lebih individualis, jadi konsep Solo Traveling udah ga aneh, mereka yang masih umur belasan tahun bisa pergi sendirian ke Asia (which is itu jauh banget) dan asyik2 aja. Cerita Solo Traveling saya juga tidak disengaja. Di awali dengan keharusan saya untuk menghadiri sebuah acara Entrepreneurship di Monaco. Sebelumnya saya belum pernah pergi ke Eropa, maka ga ada di dalam kamus untuk ga jadi pergi, even to go by myself. Kali kedua, masih dengan tujuan yang sama, harus menghadiri acara Entrepreneurship, kali ini di Amerika, tepatnya di San Francisco, karena ini sudah kali kedua dan Amerika (bayangan saya sih tidak sejauh Eropa >> tapi pas udah dijalani kayak lebih jauh ke Amerika) maka lebih handal soal ini itu yang harus dipersiapkan dan dijalani selama melakukan Solo Traveling. Banyak di luar sana yang kehidupannya bikin ngiri, kayak idola saya @rsuhe (Ricky Suhendar) yang hobinya memang pergi jalan-jalan ke mana-mana sendirian aja. Tapi walau saya belum se-expert beliau soal Solo Traveling, kira-kira berikut adalah 5 hal penting yang ingin saya bagikan tentang Solo Traveling saya selama ini. It's a worth-it decision Kalo kamu selama ini ga pernah kepikiran untuk jalan-jalan sendiri (baik keluar kota atau negri), coba deh pikirin. Saya percaya ada orang-orang yang memang menikmati jalan sendirian, tapi ada juga yang nga. Saya adalah orang yang sangat menikmati jalan sendirian, kata orang yang anti jalan sendirian sih katanya kalo sendirian itu bosen dan mati gaya... ya tergantung orangnya juga sih, makanya balik lagi ke diri masing-masing. Tapi kalo kamu adalah orang yang suka sendirian, maka untuk pergi SOLO TRAVELING, IS A MUST! Walo kamu ga bisa lakuin ini sering2, minimal kalo belum pernah, cobain aja 1 kali. Kalo ketagihan saya ga nanggung :)) Saat pergi sendirian, banyak hal yang berbeda. Kita harus mengatur jadwal kita sendiri, kalo yang selama ini kita harus berbagi kepentingan dengan orang lain (banyak orang suka beda2 kesukaan dan keinginannya), kalo jalan sendiri kita bisa ngelakuin apa aja yang kita mau. Kadang ini bukan hal yang mudah lho... karena INSPIRASI, MOOD kadang ga nongol gitu aja... dan kalo udah ga ada inspirasi dan mood udah deh... boring dan mati gaya. Tapi disitulah menariknya. Kalo setiap hari kita selalu bareng dengan keluarga atau teman, sampai ga punya waktu untuk diri sendiri, maka Solo Traveling adalah saatnya kamu berduaan aja sama dirimu sendiri. Dengerin apa yang dia mau, memahami gimana cara diri kita sendiri berpikir, dan pastinya kita jadi lebih banyak waktu untuk mendengarkan diri sendiri. Well-planned is a must Karena kita perginya sendiri, dan di luar sana ga terjamin juga 100% keamanannya, maka yang namanya rencana yang matang harus tetap dilakukan. Saya biasanya pasti bikin planning, hari pertama, hari kedua, dll mau kemana. Walaupun ga presisi 100% dan ini bukan jadwal ketat bagi saya, karena saya akan lakukan sesuai mood saat berada di lokasi. Rencana bertujuan agar jalan-jalan kita lebih efektif. Kita tidak akan pernah tau apakah kita bisa mendapatkan akses internet yang baik, dll maka berbagai informasi yang bisa kita dapatkan dari awal sebaiknya memang sudah kita kumpulkan. Well planned bagi saya juga penting, karena saya tidak mau kelewatan tempat menarik, maka saya selalu sudah research berbagai destinasi wajib baik yang sering dikunjungi turis maupun yang terkenal di kalangan penduduk lokal. Saya bikin kelompok berdasarkan area/daerah sehingga beberapa tempat yang berdekatan bisa dikunjungi bersamaan. Well-planned ini cukup menyeluruh, dari mulai lokasi tempat, public transport, hingga barang2 yang perlu kita bawa. Males aja kan di sana repot harus cari2 barang yang kita butuhkan, karena sebisa mungkin waktu yang kita spend di sana adalah untuk exploring. Banyak minum air putih dan banyak makan Sakit adalah hal terakhir yang kita inginkan saat sedang pergi sendiri. Kalo ga pergi sendiri aja sakit merepotkan dan menyedihkan (karena jadi ga bisa jalan-jalan), apalagi sendirian. Jadi soal minum air putih dan makan ga boleh kompromi. Lupain dulu soal diet2, karena saat jalan-jalan energi kita banyak terkuras, jadi sangat perlu untuk makan banyak. Bisa jadi di lokasi yang kita kunjungi makanannya ga cocok, dan hal ini sangat sering terjadi. Maka saya juga selalu sedia berbagai perbekalan cemilan di tas, karena bisa juga timing makan kita harus menyesuaikan kondisi, misal sudah lapar tapi ga ketemu2 tempat makan. Jangan sampai menahan lapar dan kemudian pusing atau sakit, disitulah gunanya cemilan. Setiap ada sinyal lapar langsung saya atasi dan begitu nemu makanan yang saya suka saya biasanya langsung makan dengan porsi yang cukup banyak. Pertama kali Solo Traveling? Kunjungi tempat yang memiliki Public Transport yang baik Salah satu keseruan dari exploring suatu kota adalah dengan menggunakan public transport (tapi bukan taksi atau Uber ya!) Serunya naik public transport di negara orang adalah kita bisa observe tentang orang2 lokalnya, dan bisa tau habit serta karakter mereka. Gara2 saya Solo Traveling juga maka saya tau kecanggihan dari Google Maps. Dan betapa kita sangat bisa hidup di negara orang, dengan bantuan Google Maps. Saat kita search suatu lokasi tertentu, Google Maps akan memberikan rute public transport yang bisa kita gunakan, lengkap dengan nomor bus/keretanya, cara menuju station nya, jam keberangkatannya, semuanya! dan presisi! Tapi bahayanya kalo di kota tersebut ga ada public transport yang baik, saran saya tetap gunakan Taksi atau Uber! Kalo ada pilihan public transport lain yang lebih lokal dan menarik juga layak dicoba :) Jangan terlalu banyak beli barang Ini masih jadi PR berat buat saya, karena saya senang beli barang. Setelah saya bongkar koper di rumah, sebagian besar barang yang saya beli adalah untuk oleh2 ;D Tapi minimal pada saat pergi, usahakan bawaan jangan terlalu banyak, karena kita pergi sendiri dan negara yang kita kunjungi bisa jadi bukan Indonesia, maka besar kemungkinan tidak akan ada orang yang membantu kita :)) Kalo di Indonesia porter banyak, di luar negeri boro2 :D :D Bawaan yang banyak akan sangat menghambat kita untuk pergi2 dan bikin riweuh. Ini akan menjadi tantangan yang menarik buat saya, karena suatu hari saya pengen pergi dengan sangat praktis, korelasinya dengan perasaan adalah to be very free, ga terikat dengan benda alias hidup dengan lebih simple. It's really OK to get lost Tersesat adalah hal yang sangat normal dalam berpergian sendiri, dan tentunya kita harus bisa tetap mengukur seberapa jauh kita bisa tersesat. Selama semua nya masih managable, tidak ada yang perlu ditakutkan. Paling parah kondisi saya adalah saat ga punya internet dan ga punya batre. Tapi however dunia tidak semenakutkan yang kita kira :)) Karena pada akhirnya kita akan selalu bisa nemuin colokan dan wifi gratis. Atau jika tidak bisa, kita masih bisa nanya dan berpikir (cos I believe we're smart enough) untuk cari jalan pulang (garis bawah CAPS LOCK : SELAMA MASIH DI KOTA ALIAS BUKAN DI HUTAN :)) Last but not least : Ga selalu harus ada kamu kan di foto :D Beruntungnya saya, saya adalah bukan orang yang terlalu narsis :D Jadi saya ga ada masalah banget kalo ga ada di dalam foto :D Tapi ini kadang masalah buat sebagian orang. Pesan saya jangan terlalu memaksakan kalo kita harus selalu ada di dalam foto. Fokus berfoto diri kadang bisa membuat kita lupa untuk menikmati tempatnya itu sendiri, karena sibuk mendapatkan angle yang bagus. Dan saat pergi sendiri juga hati2 lah jika menitipkan orang untuk memfoto kita, atau menggunakan tripot, pastikan selalu untuk waspada karena kita harus tetap menjaga2 barang2 bawaan kita termasuk kamera. Kalo setiap tempat berfoto diri juga bisa mengganggu orang lain atau membuang banyak waktu, jadi berfotolah di tempat2 yang memang penting saja atau sangat anda sukai, dan selfie dengan hape karena mudah jadi bisa dilakukan tanpa hambatan. Traveling is a brutality. It forces you to trust strangers and to lose sight of all that familiar comfort of home and friends. You are constantly off balance. Nothing is yours except the essential things : air, sleep, dreams, the sea, the sky. All things tending towards the eternal or what we imagine of it - Cesare Pavese. Read also : My 1st ever Paris Solo Traveling
Setelah dipikir-pikir. sekitar 3 minggu terakhir ini amazing banget prestasi saya sebagai pecinta film (bahasanya keren banget ya, sebetulnya cuma pelaku nonton film yang sering aja sih :D :D semi-semi pengangguran gitu :D) karena lebih dari 10 film total saya tonton hehe, but most of those saya habiskan di penerbangan total 48 jam.. ya iyalah mati gaya super, ga ada kegiatan lain selain nonton film (sampai tetris aja saya mainin!) Dari seluruh daftar film yang saya tonton, banyak yang sangat memuaskan, berikut adalah daftar recommended nya; ada yang baru-baru tapi ada juga yang lawas-lawas, tapi yang pasti semuanya recommended buat kalian yang selama liburan ini ga kemana-mana, asyik juga kan dihabiskan dengan melakukan MOVIE MARATHON! Semoga bermanfaat! Untuk review lengkapnya bisa baca dari IMDB or other links which I attached. 1. Fathers and Daughters
Beberapa waktu lalu saya senang sekali bisa ikutan Marina Bay Half Marathon 2016. Nemu event ini karena memang berencana untuk pergi ke San Francisco di akhir Juni kemarin. Agenda saat traveling baik untuk kerjaan atau pleasure adalah sudah pasti lari! Tapi kalo pas ada event seru why not?
Ternyata pas saya cari2 informasi tentang event lari di San Francisco, buanyakkkkk buangettttt... seneng banget kayaknya di luar negri yah.. tiap minggu bahkan dalam 1 minggu bisa ada event lari lebih dari 1. Sampai bingung saya pilihnya. Akhirnya saya memilih event yang paling besar, yaitu Marina Bay Half Marathon 2016.
Pas liat tanggalnya pas, langsung aja saya beli tiket 10k nya. Ternyata pas saya beli, saya ga terlalu research di mana lokasinya. Ternyata event lari ini diselenggarakan di sebuah daerah bernama Richmond. Emang sih Richmond ini masih bagian dari San Francisco, tapi Palo Alto aja masih disebut bagian dari San Francisco padahal jaraknya 1 jam lebih naik mobil. Nah.. Richmond ini mirip seperti Palo Alto (tapi beda arah) kira2 berjarak 1 jam dari pusat kota San Francisco (dan menyeberangi laut, jadi secara psikologi kayak lebih jauh!).
Tapi begitulah asyiknya "beli dulu aja" tiketnya, supaya apapun yang terjadi harus tetap pergi :)) Akhirnya sebelum berangkat ke San Francisco saya sudah meresearch cukup banyak tentang berbagai opsi untuk pergi ke sana. 1 hari sebelum event juga seperti event lari pada umumnya, kita harus ambil racepack nya terlebih dahulu. Pengambilan race packnya di sebuah toko olahraga bernama Road Runner Sports di daerah Berkeley. Daerah Berkeley ini dekat dengan lokasi acara yang tepatnya dimulai dan diakhiri di Rosie the Riveter Building. Jadi saat ambil race pack, kesempatan untuk survey awal daerahnya seperti apa dan seperti apa jika ditempuh dengan public transport. Karena daerahnya agak suburb, jadi tidak terlalu ramai dan public transport juga tidak semudah di pusat kota San Francisco. Untuk menuju kesana, selain harus menggunakan kereta, juga harus disambung dengan bus.
Acara sebetulnya tidak terlalu pagi dimulainya, untuk lari 10k dan 5k sendiri dimulai pkl 7.30, sedangkan untuk Half Marathon dimulai pkl 7.00. Tapi karena saya takut telat, dari jam 6 saya udah berangkat. Awalnya memang berencana untuk naik public transport, tapi pas saya cek jadwal2nya, tidak memungkinkan karena masih terlalu pagi (ada beberapa yang belum ada jam keberangkatannya). Akhirnya saya naik Uber.
Di San Francisco sendiri naik Uber cukup mudah, armada nya juga banyak dan tentu mobilnya bagus2 :) Karena lokasinya memang seperti ke luar kota, Uber pertama saya ninggalin saya (padahal saya bilang mau ambil barang ketinggalan di atas, tapi pas saya ke bawah lagi udah ditinggal), sepertinya karena jaraknya terlalu jauh jadi merugikan. Untungnya Uber kedua mudah didapat dan dia mau mengantar saya ke lokasi. Cerita menarik driver Uber saya bernama Damien bercerita, bahwa dulu dia sangat overweight (lengkap dengan memperlihatkan fotonya jaman dulu, iya memang gemuk banget :)) dan sekarang dia menjalani hidup yang sama sekali baru, yaitu dengan hidup sehat (dan memang jauh lebih slim). Saya juga ga nyangka ternyata dia sudah umur 40an, karena hidupnya yang jauh lebih sehat, berpengaruh juga ke penampilannya yang jadi cukup awet muda (awal tebakan saya 30an :))
Setibanya di lokasi, saya cukup terkesima juga, soalnya tempatnya indah banget!!!!! Plus udaranya dingin bangettttt... ini udara terdingin (untuk lari) yang pernah saya alami. 4 jempol buat mereka yang tinggal di daerah dingin dan masih rajin berolahraga. Sampe2 rumah lagi saya ga akan pernah mengeluh lagi deh untuk lari, membayangkan udara Bandung yang perfect! So warmmmm.......... nikmattttt!!!!
Sesampainya di lokasi banyak orang yang baru siap2 karena memang saya totally kepagian. Semua yang udah dateng rata2 peserta Half Marathon :D Jadi saya bisa stalking2 dulu deh para inspirator saya... someday I will be like them :))) Setelah menyaksikan mereka berangkat, saya masih harus menunggu sekitar 1/2 jam. Jadi bisa stretching dulu dan menikmati pemandangan yang kereennnn... Sebelum mulai, selain ada kata sambutan juga ada sesi pemanasan bersama yang dipimpin oleh Yoga Teacher (setelah acara juga ada sesi Yoga bersama!). Rute lari acara ini adalah sepanjang teluk, jadi kita tidak mengitari suatu area, tapi menyusuri teluk dan sampai pada jarak tertentu kita berbalik arah. Sepanjang perjalanan pemandangannya dahsyat banget, selain itu juga udaranya bersih dan banyak burung! Di sini juga selain peserta lari event ini, juga banyak penduduk yang memang berolahraga atau sekedar mengajak anjing mereka jogging pagi.
Maka sepanjang jalan ga berhenti2 saya mengucap syukur, karena ini adalah sebuah kemewahan. Punya kaki yang masih kuat berlari, punya jantung yang masih bisa memacu darah dengan lancar, masih bisa mengeluarkan keringat, masih bisa bernapas, masih bisa merasakan angin menyentuh kulit dan tentunya bersyukur bisa menikmati pemandangan yang luar biasa indah. Seperti yang selalu saya bilang, lari adalah sebuah kemewahan yang ga bisa dibeli dengan uang.
Selain itu juga bersyukur adalah salah satu distraksi saya supaya bisa cepet sampeeee!!!! Tanpa mikir "ini kapan sampenya??? lama banget!?!??!?!" hehe.. maklum pelari pemula jadi sindrom pengen cepet sampe masih menghantui nih :D :D Anyway hal menarik lainnya dari pengalaman lari di negara Amerika ini adalah bahwa lari 5k dan 10k adalah untuk nenek, kakek, orang2 overweight, anak kecil atau bapak2 yang lari sambil dorong stroller.
Dannnn... mereka yang cukup fit (secara visual), muda, keren2 semuanya lari Half Marathon!!! Whatt?!?!?!? Okeeeee... sekali aja gw dipecundangi, next gw harus daftar Half Marathon!!! Hehe.. begitulah kira2 ikrar sebelum dan setelah lari, tapi kalo pas lari sih tetep yang ada di pikiran gw "kenapa sih gw ikutan beginian... kayaknya ga perlu juga punya ambisi tinggi2..." dan masih banyak lagi kalimat perang mental yang wajar aja muncul saat habis napas dan stamina ngedrop :D
Anyway... akhirnya saya finish juga dengan Personal Best 1:06:48 untuk 10km. Event ini management nya keren banget lho, sepertinya penyelenggaranya memang spesialisasi di bidang event lari, sehingga setelah event, result langsung keluar. Untuk kategori 10k Female saya berada di urutan ke-31, dan untuk kategori 10k Female kelompok usia 30-39, saya ada di urutan ke-6! Gimana? lumayan kan bawa nama Indonesia lho :D :D lawannya ibu2 beranak semua ya yang udah di atas 30 :D dan yang di urutan 1-5 nya semua lebih tua dari gw :D :D *gpp nanti akan menyusul... tenang aja... *selalu positif*
Serunya lagi event Marina Bay Half Marathon 2016 ini tentu saja bazarnya!!! O ya sejak pagi juga sudah tersedia kopi gratis, ga nanggung2 kopi gratis nya Starbuckssssss... tapi kalo di Amerika Starbucks produk mainstream banget sih hehe, tapi kalo ga mikir takut mules2 udah nyruput kopi deh karena gratis... Dan setelah acara lebih seru lagi, karena banyak banget makanan dan minuman yang bisa kita makan dan minum secara gratissssss... partyyyy... hehe.. tapi nga juga sih begitu makan beberapa makanan dan minuman langsung kenyanggg... *Nga ada gunanya juga berlimpah gratisan
Favorit saya tentu saja ice creammm!!! Karena setelah lari dan kecapekan luar biasa, artinya HALALLLLL makan apa ajaaaa... *kayaknya sih semua bakal terbakar habis... mikirnya gitu aja ya supaya bisa makan2 apa aja yang diinginkan. Es Krimnya pun rasanya unik2 (by Tillamook), yang paling menarik perhatian saya tentu Cheesecake Ice Cream, yang ternyata setelah diicip enak bingittt... Tepatnya ini adalah Frozen Custard, semacam es krim tapi dengan menggunakan putih telur (jadi tinggi protein juga ya :)))
So finally, this running experience is very inspiring, tentu saja untuk mengejar ketinggalan, untuk bisa lebih FIT lagi dan bisa lari lebih cepat dan lebih jauhhhh tentunya... dan sehabis lari ini saya bisa bebas makan apa aja alias LANJUT KULINERAN ;)))
Saking putus asanya, sepertinya saya bisa berpikir bahwa saya tidak dilahirkan sebagai dan menjadi orang lentur T_T At least sampai saat ini saya masih berjuang untuk bisa mendobrak keyakinan tersebut. Masalahnya dari kecil hingga sekarang, udah kayak cita2 yang ga pernah kesampaian untuk bisa cium lutut. Kalau dipikir pakai logika emang wajar aja sih, karena dari kecil saya tidak pernah menggeluti olah raga atau aktivitas apapun yang berhubungan dengan kelenturan. Sejak member di tempat gym sekitar 4 tahun lalu, dan pernah ikut kelas Yoga beberapa tahun lalu dan berakhir dengan semakin putus asa dan terpuruk :D bahwa gw ga dilahirkan untuk yang beginian. Kemudian sampailah gw pada perkenalan dengan olahraga calisthenic, tapi jangan dianggap calisthenic serius ya.. ini calisthenic cupu banget :D gw-nya yang cupu ya bukan olahraganya :D Dari yang awalnya push up pakai lutut aja ga bisa, sampai sekarang bisa push up pakai kaki cukup banyak. Yoga sedikit banyak ada hubungannya sama calisthenic, karena Yoga pun mengandalkan kekuatan otot2 terutama otot lengan dan core kita, sama seperti calisthenic. Maka karena sedikit demi sedikit otot di lengan dan core terbangun, dan saya mencoba beberapa kali kelas Yoga lagi, eh ternyata nga semenderita dan separah dulu :D kali ini lumayan bisa mengikuti, tapi hanya dari kekuatan otot nya saja (itu juga masih jauhhhh sihhhh...) Namun hal terpenting kedua selain kekuatan otot dalam yoga adalah kelenturan!!!! Dan ini adalah PR terbesar saya yang sampai sekarang masih belum ketemu solusinya harus gimana :D Sebetulnya tau sih jawabannya yaitu dengan berlatih sangat sering, terutama gerakan2 yang bertujuan untuk memperpanjang otot kita, tapi perjuangannyaaaaaa..... masih lebih logis disuruh lari 10kilo daripada beberapa menit peregangan yang sakitnya dan capeknya luar biasaaaaa... Akhirnya harapan saya untuk menjadi Yogini yang keren sedikit demi sedikit memiliki medianya, seperti di kantor (ide dari beberapa orang yang pengen bisa Yoga) diselenggarakanlah 2 minggu sekali kelas Yoga di sore hari. Tidak seperti kelas2 Yoga di gym, karena kelas Yoga ini tergolong privat (muridnya sedikit), jadi informasi dan pengetahuan dasarnya disampaikan hingga para peserta mengerti, dan untuk yang belajar yoga dari awal seperti saya, sangat penting untuk memahami gerakan2 dasar yang benar. Hingga suatu saat, sekarang ini di feed Instagram saya berlimpah foto2 keren Yogis (sebutan praktisi Yoga pria) dan Yogini (sebutan praktisi yoga wanita) yang bikin mupeng. Minimal afirmasi dulu yah.. kalo suatu hari dalam hidup gw, gw pasti bisa seperti mereka :))
Hal positif lainnya tentang yoga yang saya sukai adalah karena selain keren :D gerakan2nya indah dan sangat mengalir, jangan dikira mudah ya, tapi bisa jadi ini adalah olah raga tersulit yang pernah saya lakukan, beberapa menit saja dijamin keringat mengucur deras. Yoga juga punya efek relaksasi, setiap habis kelas yoga otot2 rileks dan dampaknya adalah kita menjadi sangat mengantuk :D Anyway perjalanan saya untuk belajar Yoga akan masih sangat panjang, but dengan tekad yang kuat untuk menjadi kerennnn... I'm really sure PASTI BISSSAAAA!!!! ;)) |
Categories
All
Archives
May 2023
AboutNothing brings people together like good food |