Kunjungan saya ke Vietnam tepatnya Ho Chi Minh kali ini super express. Tepatnya cuma 2 malam. Tapi dengan waktu yang super singkat ini udah mampu membuat saya jatuh cinta dengan kota (terutama orang-orangnya... dan tempat2 kopinya ;)) dan membuat saya pengen ke sini lagi...
Where I stay...
Tempat saya menginap selama 2 malam di Ho Chi Minh adalah di Ibis Saigon Airport Hotel. Pada dasarnya hotel ini berlokasi sangat dekat dengan airport. Hotelnya sangat nyaman, breakfastnya enak, kolam renangnya panjang dan gymnya oke dengan pemandangan super ke seluruh kota Ho Chi Minh. Kelemahannya adalah karena jaraknya yang jauh dari pusat turis, jadi kalo mau ke tempat2 populer harus naik kendaraan lagi sekitar 20-30 menit. Asyiknya nginep di sini adalah mereka ada shuttle yang siap jemput atau antar kita ke Bandara.
Airlines, airport and SIM Card...
Mencari penerbangan ke Ho Chi Minh bukan perkara mudah. Karena ga sebanyak itu flightnya apalagi yang cukup menyenangkan alias cepat. Dari Bandung jangan harap... semuanya transit... yang ada dari Jakarta, itupun yang jam penerbangannya paling pendek dan direct flight cuma ada dari Vietnam Airlines yang berangkat sekitar jam 2 siang. Sampai di sana sekitar jam 5 sore... ga ada perbedaan waktu antara Jakarta dan Ho Chi Minh...
Ini penerbangan pertama saya dengen Vietnam Airlines, so far so good. I like all the crew, karena cakep2 semua ;)) dan one of my most fav thing about Vietnamese adalah karena mereka cakep2 ;)) semuanya lucu2 ramah2 baik2 bikin hati adem hehe..
Airport di Ho Chi Minh bernama Tan Son Nhat International Airport dan berlokasi tidak jauh dari keramaian. Jadi banyak hotel, mal dan coffee shop disekitarnya. |
|
2 things to do saat mendarat adalah nukerin uang dan beli SIM Card. Baru pertama keluar negri nukerin uangnya baru saat sampai. Karena di Bandung cukup susah juga cari mata uang Vietnam ini: Dong. Saat tiba di airport langsung nyamperin money changer dan sepertinya tarifnya cukup mahal. Nukerin uang 1 juta rupiah dapat 1,3 juta dong. Di google saya liat 1 Rupiah sekitar 1.68 Dong.
Hehe.. norak nih baru pernah dateng ke negara yang pas nukerin uang, uangnya jadi tambah banyak :D :D Kebetulan di Money changer yang sama juga bisa beli SIM Card sekaligus, harganya sekitar 200.000 Dong, jadi sekitar 120.000 rupiah. Karena cuma sekitar 2 harian jadi ga terlalu liat waktu itu detail2 berapa lama masa berlaku dan jumlah kuotanya.. dan untuk langsung koneknya juga ga pake ribet alias ga ada registrasi registrasian.. langsung connect ;))
|
How to go around...
Jujur saja ini adalah kota Asia Tenggara ketiga yang pernah saya kunjungi selain Singapura dan Malaysia. Singapura dan Malaysia sendiri telah memiliki perkembangan kota yang lebih rapi dibandingkan kota-kota di Indonesia, jadi ini adalah kota pertama yang nampaknya public transportnya ga terlalu ter-manage dengan baik. Hal ini yang jadi salah satu kekhawatiran saya apakah gampang untuk going around here alone and effective.
Ternyata di Ho Chi Minh ini super gampang banget dan nyaman banget kemana-mana naik Uber (atau Grab saya lihat juga banyak di jalan). Dan favorit saya adalah Uber dengan motor yang disebut dengan Moto. Selalu cepat datangnya, orang-orang Vietnam nya pun ramah-ramah baik2 banget... no intimidation at all... bahkan karena mereka ga fasih berbahasa Inggris jadi cenderung menghindari percakapan :D
So... dari pertama saya sampai di Ho Chi Minh sampai meninggalkan bandara, semua transportasi yang jauh maupun dekat saya lakukan dengan naik Uber (dan karena naik motor jadi bisa sightseeing dan observe lebih maksimal ;)) dan no issue at all...
Ternyata di Ho Chi Minh ini super gampang banget dan nyaman banget kemana-mana naik Uber (atau Grab saya lihat juga banyak di jalan). Dan favorit saya adalah Uber dengan motor yang disebut dengan Moto. Selalu cepat datangnya, orang-orang Vietnam nya pun ramah-ramah baik2 banget... no intimidation at all... bahkan karena mereka ga fasih berbahasa Inggris jadi cenderung menghindari percakapan :D
So... dari pertama saya sampai di Ho Chi Minh sampai meninggalkan bandara, semua transportasi yang jauh maupun dekat saya lakukan dengan naik Uber (dan karena naik motor jadi bisa sightseeing dan observe lebih maksimal ;)) dan no issue at all...
And... the adventure begins... langsung after check-in mikir2 untuk cari2 makanan di sekitar hotel, tapi gatel banget kalo ga ke tempat paling penting atau tempat makan paling TOP di suatu tempat yang baru saya datangi pertama kali. Akhirnya langsung cari informasi untuk naik2 apa yang gampang.. dan ternyata info dari petugas hotelnya it's so easy to access Uber (walau kata mereka bahasa Inggrisnya ga lancar2 amat)... dan happy berat begitu tau Ubernya ada yang motor... bernama Moto.
1. Pho Le
1. Pho Le
Destinasi pertama saya adalah ke tempat makan bernama Pho Le. Karena emang udah laper banget dan waktunya makan malam, dan sempet googling, cari info di YouTube, TripAdvisor dll salah satu tempat yang tenar banget adalah Pho Le ini. Di Vietnam sendiri emang makanan andalan mereka adalah Pho. Di Jakartapun udah terkenal banget... dipopuleri oleh Pho 24 (di sini juga banyak outletnya).
Pho bukan makanan favorit saya... tapi so far karena itu berkuah dan sehat karena daging sapi, kuahnya penuh rempah dan karena ini saya jadi sembuh flu nya! |
|
|
Dan Pho yang saya pesan di Pho Le ini beda banget sama yang pernah beberapa kali saya makan di mal-mal Jakarta. Ini sedap banget! Kuahnya seger, togenya bebas ngambil di meja... toge nya pun seger2 banget dan jenisnya jarang ditemui yaitu panjang2 bangett...
Dan karena bahasa di menunya ga terlalu ngerti tapi pas saya googling2 sepertinya saat memesan yang dagingnya "mix" kita dikasi perpaduan daging sapi, kuping sapi dan bakso sapi :D So far semuanya enakkkkk.....!!!!!! PErfect dinner! |
Cerita perjalanan dari hotel ke Pho Le ini adalah salah satu yang berkesan. Dengan berbekal keberuntungan saya memesan Uber Moto dan dapat driver Uber yang sudah cukup senior :)) berharap dia cukup ngerti dengan apa yang saya mau, tuju, dll. Officially bapak ini ga bisa bahasa inggris ;)) jadi pas saya ajak ngomong ngangguk2 sambil senyum2 dan kita pun berkomunikasi dengan bahasa isyarat.
Ini adalah perjalanan pertama saya dengan motor di Vietnam. Pada saat nonton beberapa review di YouTube emang banyak yang bilang motor2 di sini gila2... tapi pas liat videonya sih ngerasa ahhh paling sama aja kayak di Indonesia... yaitu motor... dalam jumlah banyak! Tapi pas uda ngalamin sendiri... it's totally different!!! Ga ada apa2nya deh yang pada bawa motor heboh2 di Indonesia itu :D :D perlu banyak belajar nih sama para pengendara motor di Ho Chi Minh ini :D :D Cerita naik motor dengan si bapak Uber Moto ini berkesan, karena di tengah jalan saya disuruh turun. Dengan bahasa isyarat dan saya coba memahami, saya diminta untuk mengikuti dia sepanjang jalan... jadi saya jalan di pinggir jalan, jalan kaki, dia jalan sambil menuntun motornya yang masih hidup mesinnya.
|
Anyway motor2 di sana ngebut2, nyosor2, lawan arah, mepet2 dan akrab banget... selama saya naik beberapa kali, tangan kesenggol motor2 sebelah juga udah kayak biasa :D kalo nyeberang juga harus hati2 karena motor2 ga kenal arti berhenti atau mengalah di sini... tapi yang bikin tambah lucu adalah muka2 mereka yang innocent semua alias ga ada yang marah2 dan emosi... jadi pada nyosor2 ngebut ngotot dengan muka lempeng :D :D
|
Oke saya kira sambil menebak2 kayak nya habis bensin nih... karena dia beberapa kali nanya ke orang2 di pinggir jalan kayak nanya suatu tempat; iyalah ga ngerti pake bahasa Vietnam... tapi ternyata pas sampe di pom bensin masih lewat!
Akhirnya dengan pasrah saya ikutin, tapi untungnya kota Ho Chi Minh sama sekali ga intimidatif. Rame banget di mana-mana, orangnya baik2 ramah2 ga ada yang ngeliatin terlalu aneh (mungkin karena muka saya sama dengan muka mereka jadi ga menarik perhatian sama sekali :D). Pas saya perhatiin2 lagi... oh ternyata bannya kempes!!!! Akhirnya setelah beberapa blok berjalan di tengah pengalaman yang tak terlupakan nyebrang dengan motor2 semrawut, sampai juga kita di tukang tambel ban :D :D dan setelah beberapa saat nungguin si bapak nambel ban, kami melanjutkan perjalanan dan kita tiba di Pho Le tujuan dengan selamat ;))
2. Notre Dame, Cathedral
Akhirnya dengan pasrah saya ikutin, tapi untungnya kota Ho Chi Minh sama sekali ga intimidatif. Rame banget di mana-mana, orangnya baik2 ramah2 ga ada yang ngeliatin terlalu aneh (mungkin karena muka saya sama dengan muka mereka jadi ga menarik perhatian sama sekali :D). Pas saya perhatiin2 lagi... oh ternyata bannya kempes!!!! Akhirnya setelah beberapa blok berjalan di tengah pengalaman yang tak terlupakan nyebrang dengan motor2 semrawut, sampai juga kita di tukang tambel ban :D :D dan setelah beberapa saat nungguin si bapak nambel ban, kami melanjutkan perjalanan dan kita tiba di Pho Le tujuan dengan selamat ;))
2. Notre Dame, Cathedral
Berencana untuk langsung pulang... tapi setelah makan energi langsung bertambah dan kota masih sangat ramai... mmhh kayaknya oke nih mampir ke tempat lain lagi... salah satu yang jadi top of mind setelah nonton berbagai video YouTube tentang Ho Chi Minh adalah Notre Dame Cathedral.
|
Dari yang saya tangkap berbagai review travel vlogger lainnya, di Ho Chi Minh terdapat 1 area yang jadi pusat berbagai landmark penting. Dan datang langsung ke sana, semua landmark bisa ditemui. Di kawasan tersebut selain ada Notre Dame ini, juga ada Saigon Central Post Office yang bangunannya indah banget dan Independence Palace yang jadi tempat terima tamu kenegaraan atau acara2 lainnya (saat lewat sana siang2 lagi rame banget salah satu rangkaian acara APEC 2017). Notre Dame Cathedral di Ho Chi Minh ini tidak terlalu besar dan akan sangat mudah ditemui. Karena di kawasan ini sangat tertata dan rapi. Saat malam hari banyak anak muda dan turis nongkrong2 di sini, sangat nyaman untuk menikmati Ho Chi Minh di malam hari. |
3. Saigon Central Post Office
Saat kalian menemukan Notre Dame Cathedral, kalian akan dengan mudah menemukan Central Post Office mereka yang berlokasi tepat di sebelahnya. Arsitektunya bagus banget, di tambah lighting yang keren. Di bagian dalamnya sebetulnya keren (ngintip2) tapi sayang saat saya ke sana malam hari sudah tutup dan ga boleh masuk. Sampai sekarang bangunan ini masih berfungsi aktif sebagai kantor pos utama di kota Ho Chi Minh dan di dalamnya juga banyak souvenir2 dan bisa kirim post card bagi para turis2 ;)
Kesukaan saya tentang Ho Chi Minh adalah karena daerah mainnya banyak bangettttt... sekota semua rame dan seru udah kayak Jakarta tapi semenghibur Bandung! Salah satu yang terkenal banget adalah yang namanya District 1, di sini sebutannya memang distrik2an... District 1 alias Jalan Bue Vien ini kayak di Braga Bandung tapi lebih seru lagi. Di sini orang2 penuh di jalan dan sepanjang jalan banyak restoran, bar dan night club! Kalo cari suasana malam yang seru bisa kesini!
Goshh!!! Looking for Halal Food in Ho Chi Minh is very harrrdddd... Setelah googling sana googling sini dan puter sana puter sini, terutama karena waktu itu kita emang ada di Bui Vien Street yang jadi pusat keramaian dengan berbagai Club malam :D tentu susah ya.... akhirnya seperti angin surga kita nemuin si Namaste Saigon ini, karena terpampang tulisan HALAL gede di depannya
|
Sebagai not a big fan of Indian Food saya sudah agak pesimis. Di tengah kelelahan takut ga suka dengan makanannya... tapi ternyata Namaste Saigon ini adalah salah satu tempat makan India paling enak yang pernah saya coba... apakah karena saya kelaparan :D :D di sini saya makan ayam bakar nya yang nikmat dengan nasi putih yang berhasil meningkatkan kadar gula yang tadi nya udah pusing2 langsung berenergi lagi ;))
Belum lagi kari nya yang unik banget! Ada cita rasa yang ga biasa dan nikmat terutama nagih! Akhirnya yang awalnya kita malu2 mesen cuma sedikit langsung tambah ini tambah itu... Tantangan terberat dari makan2 di Vietnam dari kemarin2 adalah udara yang super HOTTTTTT... kenikmatan kari malam itu ditemani dengan angin natural dari kipas angin di Namaste Saigon ini ;))
Belum lagi kari nya yang unik banget! Ada cita rasa yang ga biasa dan nikmat terutama nagih! Akhirnya yang awalnya kita malu2 mesen cuma sedikit langsung tambah ini tambah itu... Tantangan terberat dari makan2 di Vietnam dari kemarin2 adalah udara yang super HOTTTTTT... kenikmatan kari malam itu ditemani dengan angin natural dari kipas angin di Namaste Saigon ini ;))
Salah satu tempat paling menarik di Saigon! Saya sampai 2 kali kesana. Pertamanya siang2... kedua malem2... menghadirkan 2 pengalaman yang totally berbeda! Pasar adalah tujuan yang menarik karena selalu ada kejutan! Kejutan yang menarik adalah barang2 murah tentunya ;)) dan barang2 yang belum pernah kita temukan di tempat lain... Saat siang2 area yang kita lihat2 adalah di dalam pasar, di dalamnya dijual berbagai macam barang you name it! Lengkap banget... dari pasar sayur sampai pasar baju2 murah dan yang paling best of the best adalah makanannya yang beragam dan tentunya khas Ho Chi Minh! Jadi kalo mau eksplor kuliner lokal here's one of the best! |
|
Saat malam ke sini udah beda lagi! Karena bagian dalam pasar tutup jadi kita udah ga bisa lihat2 toko2 di dalam, yang ada adalah ternyata di area depannya jadi pasar malam! Di sini banyak jajanan pinggir jalan yang super menarik dan tentunya seafood pinggir jalan yang menggoda dengan berbagai menu yang ga familiar dengan orang Indonesia :D
Best part adalah karena Vietnam seperti Indonesia, menjadi "makloon" barang2 branded dunia, maka di sini banyak barang branded dengan harga miring ;))) seperti barang-barang Under Armour yang harganya ga normal :D :D *membahagiakan* *hati-hati khilaf*