Suatu hari di bulan Juli 2015, something rush my mind. It's about what is the thing that makes you jump from your bed every morning, what is the thing that make your heart beat faster, what is the thing that make you fall in love, again and again. Selama hidup saya, saya cuma pernah kecanduan olahraga waktu di SMP, waktu lagi jaman2nya ekskul voli. Itupun dilakuin sangat rutin sekali karena yah emang part of the routine, 2 hari seminggu, 3-4 jam per session. 2-3 bulan sekali pertandingan (which is banyak banget pertandingan cuman pernah menang sekali) dan selain karena kisah cintanya juga :)) But, setelah itu, sport is something that makes me scared. Kenikmatan makan dan tidur udah kayak ngegerogotin ingatan betapa badan kita sebetulnya suka sama aktivitas olahraga. Jadi inget waktu pertama-pertama ikut kelas Body Combat, 2 track pertama aja udah mau mati, rasanya ga make sense buat bisa all out ngejalanin kelas dari awal sampai akhir. Mungkin sama seperti sebagian besar orang lain yang stuck dengan kerjaan kantornya atau kesibukan apapun, ngebayangin berkeringat, ngebayangin tempat olahraga, ngebayangin napas kita terengah2 saat sport udah bikin kita jiper, takut, kalo gw sih sampai taraf suka pusing saking nolaknya badan ini buat doing sports. Bertahun-tahun kemudian, aktivitas sport gw cukup rutin: 2-3 kali seminggu, kadang kalo lagi pasrah sama mood bisa 2 minggu at all ga olahraga. Tapi semua itu gw jalanin kayak zombie, no soul, no passion, no purpose, nothing but 'terpaksa'. Back to that historical day, I didn't remember the date, but that day in July 2015 I got an excellent idea, why not making sport as my priority. Karena sebelumnya karena doktrinasi calisthenic yang gw dapet dan session pertama olahraga calisthenic yg gw ikuti, sport is only about fighting with yourself. It's not about anybody else. Nothing to blame on. Not your parents, not your boy or girlfriend, not your husband or wife, not your children. The one that you can blame on if you make decision to stop is only yourself! Session pertama calisthenic gw berakhir dengan demam tinggi. Badan ga bisa digerakin, buang air besar terus-terusan. Summarynya, badan gw detox! Tapi aneh sih, padahal session yang gw ikutin itu cuma push-up push-up doank! FYI I can't do any right push-up at all, can't do any right sit-up at all, any pull-up or anything you mention. Jadi cupu banget emang session yang bikin gw panas dingin itu. Anyway, sakitnya gw itu anehnya ga bikin gw berhenti, tapi karena emang proses detox, besoknya gw langsung segar bugar, and unfortunately that hurting-self thing in calisthenic is addicting! The addicting feeling itself, bukan kayak orang pesakitan yah.. tapi lebih ke arah kepuasan ternyata diri gw bisa ngelakuin hal yang jangankan orang lain-gw sendiri ga percaya diri gw bisa ngelakuin hal itu. Dari ga push-up sama sekali, bisa push up pake lutut dan sekarang bisa push up in a perfect move. Bagi orang lain progress itu ga penting, tapi back to yourself, it is everything! It is something that makes your heart beat faster, make yourself fall in love again and again, make yourself feel better. Anyway singkat kata, di tengah bulan ke-2, ke-3 gw start beli program-program course online. Cuma simple aja sih mikirnya, kalo gw ikutin semua yang harus dilakuin, apa sih hasilnya? Bener ga sih apa yang dijanjiin course online itu? Ga ada ruginya sama sekali, cuma 30 hari you bet everything, but at the end of the day, if you got the result that you want, yes you bet right! Goal pertama gw simple sih, punya perut rata. Inget pernah punya perut rata waktu kuliah awal-awal. Dapet banyak obsesi dari orang-orang di instagram. Selama 30 hari pertama gw harus latihan perut setiap hari! Tanpa berhenti! Pulang jam 11 malem, jam 12 malempun gw lakuin. The thing is I bet everything. Plus makan of course di jaga maksimal. People said that I'm a having a diet, but actually I'm changing the way I live, changing the way I eat. Untuk 3 bulan pertama, makan jadi agenda ketat banget. Setiap hari gw pasti bawa makanan, full loaded kantong gede, dari makanan kenyang 2 kali makan sampai cemilan. Ngga beli apapun di luar. Hal terberat ya pasti kegiatan sosialisasi, tetep harus nongkrong tapi ga bisa beli makanan dari luar. Awalnya berat sih, tapi lama-lama jadi kebiasaan juga, karena emang judulnya changing the way we live, so basically it's permanent. Result? Bulan pertama 30 hari latihan setia hari ada progres, tapi perut belum rata, sampai stres juga sih what's wrong masih belum juga kayak gambar2 di instagram, akhirnya karena masih penasaran dan ngerasa eh ternyata bisa juga ya 30 hari latihan tiap hari, ahirnya jadi cari program lain d online dan beli lagi. Another 30 days continue, kali ini lebih longgar latihannya, dalam seminggu ada libur 3 hari, tapi biasa saya ga pakai semu liburnya, paling 1-2 hari aja liburnya. Sambil semua kegiatan olahraga rutin seperti kelas yoga 2-3 kali seminggu dan body combat 2-3 kali seminggu tetep dilakuin. And of course #eatsuperclean. O ya, setiap kali gw merasa ga ada progress, dulu waktu belum ngerasain perubahan yang signfikan gw selalu ingat dengan sebuah quote which is verrrrryyyyy important to remember, the quote itself said that 'there will be days that you want to stop, days when you feel bored, un-progressed; there will be days when nobody see the result-even yourself, but the most important thing is that you're coming back; you're putting your shoes again, you grab your gym-bag again; the most important thing is that you're never giving up." And everytime gw desprate, gw merasa normal-normal aja, the thing is never giving up!
But setelah ada progress yang signifikan, saat males gw cuma berpikir bahwa it's my habit, probably I didn't do it this week, but I will do it next week. Probably I didn't do my plan today, but I will do it tomorrow, cos it's my habit. There's no difficult thing to do about habit, it just go on like that, no pressure. Hal lain lagi yang jadi motivasi gw juga adalah fact that when we do something repeatedly 40times, than it will be a habit, dan ternyata bener, I've done it. Singkat kata, saat gw tulis blog ini, ini adalah bulan ke-5 dari cara hidup gw yang baru. Gw bukan orang yang gemuk, ga ada masalah berat badan. Tapi gw ada masalah dengan diri gw sendiri, probably the problem that is just the same with other people around me, or somewhere out there, orang-orang yang dihantuin olahraga, takut buat hidup sehat; karena kata sebagian besar orang hidup sehat itu aneh, hidup sehat itu pesakitan; hidup sehat itu ga normal. Pergi ke gym 2 kali sehari, lari setiap hari, ngisi waktu luang dengan olahraga, dianggap kegiatan yang aneh dan ga normal. Di bulan ke-5 ini, December 2015, gw nutup tahun dengan lumayan. Loving myself back, never been this fit! Berat 40kg (sama seperti saat tahun pertama gw kuliah which is 11 years ago), kadar lemak 22 persen; Visceral Fat (lemak perut) dengan score 1 (most less fat); dan usia metabolisme 17 tahun! Dan hal yang paling memuaskan adalah gw ga lagi takut dengan olahraga, sport is not haunting me again! I'm haunting them! Cos the one that can rule your body, is yourself! And trust me, your body can do better than their doing right now! So... see you with your sneakers in 2016! Happy new year guys!
0 Comments
|
Categories
All
Archives
May 2023
AboutNothing brings people together like good food |