One of the thing that I grateful is in once in a lifetime chance, I have been given a chance to build a startup. Hari ini saat akhirnya udah sekian lama ga kerja di dalam "kantor kosong", akhirnya punya kesempatan lagi kerja di "kantor kosong". "Kantor kosong" adalah momen di mana emang semua karyawan lagi ga ada. Bisa pagi-pagi banget (dulu jaman-jaman ngekos paling seneng jadi orang pertama yang dateng ke kantor (karena dulu sebagian orang pegang kunci, termasuk saya). Dulu senengnya dateng pagi ada beberapa faktor, pertama karena emang saya paling produktif kalo kerja sendirian, kedua karena waktu itu kantornya kecil banget, jadi kalo udah dateng 1-2 orang aja udah sumpek :D Jadi saya ngejar waktu di mana masih merasakan minimal kantor dengan luas yang sangat terbatas itu bisa terasa cukup :D "Kantor kosong" juga bisa seperti hari ini, hari Sabtu. Semua orang libur, dan senangnya saya bisa pakai komputer siapa aja buat kerja (kalo dulu karena komputer desainer biasa paling cepat jadi enak buat kerjain apa-apa) tapi kalo sekarang karena cukup boring dengan komputer sendiri, dan memakai komputer berbeda untuk kerja (tapi harus yang cepat ya...) however increase my productivity. Building startup means that you go to a second hand office furniture kiosk and use a recycle office chair for a CEO seat. Building a startup means that you wish to have a Google Office, while you accommodate a garage-version one. Building a start up means you see some improvement from one to another new office-rents. Dari 40 m2, jadi 150 m2, jadi 350 m2, jadi 800 m2, and so on. Dari yang awalnya beli furniture second, sekarang lumayan udah bisa beli barang IKEA atau Informa. Walau belum bisa punya playroom/gym/running track tapi lumayan sekarang udah bisa beli karpet rumput dan bean bags buat anak-anak gitar2an setiap sore. Building a startup means a process, something improved, something grew.
0 Comments
Sebetulnya sudah lama saya dan teman2 ingin mengadakan acara sharing2 tentang bisnis secara gratis, dulu-dulu beberapa tahun lalu juga sudah sering mengadakan tapi lagi2 karena sibuk sana-sini jadinya ga lagi rutin diadakan. Tapi beberapa bulan terakhir ini Puji Tuhan bisa lumayan rutin. Kemarin2 ini sebelum Lebaran sekitar 2 kali sebulan, tapi kemarin kami sempat mengadakan edisi Ramadhan Festivalnya setiap minggu. Acara sharing yang diadakan ini bernama Sedekah Ilmu Bisnis. Biasanya di selenggarakan di Warunk Upnormal Cihampelas Walk atau Warunk Upnormal Cikutra. Konsepnya tentu mengundang para praktisi bisnis untuk bisa sharing tentang berbagai topik yang menarik. Beberapa waktu lalu saya sempat mengisi dengan topik Branding, sedikit banyak bercerita tentang Mengapa kita perlu membangun brand di dalam bisnis kita, contoh2 bisnis yang sukses membangun brand dan terutama bagaimana mengimplementasikan aktivitas branding di skala UKM atau UMKM, karena biasanya yang namanya aktivitas membangun brand terkesan seperti "buang-buang uang".
Seri Ramadhan Festival Sedekah Ilmu Bisnis ini diakhiri dengan sesi dari Creative Director CRP Group: Mas Aryan Pramudito yang sharing tentang Bagaimana berpikir kreatif, karena berpikir kreatif tidak hanya untuk yang berhubungan dengan Marketing dan Iklan saja, tapi juga dalam rangka problem solving dalam keseharian kita. Looking forward that you can join our next event. Buat tau jadwal2 berikutnya bisa follow2 akun2 brand @warunkupnormal biasa nya akan dipublish info jadwal2 nya di sana. Of Course we're looking forward for you entrepreneurs, professionals to share your knowledge for public, karena berbagi adalah menyenangkan! :)) See you on the next event. This is my first time driving a car bymyself Bandung-Jakarta dan sebaliknya. Walau cukup deg-deg-an juga, tapi harus diupayakan dibanding liburan garing di Bandung. Dan kata banyak orang kalau libur Lebaran di Jakarta, Jakarta kosong melompong, nah itulah yang ingin saya nikmati di libur Lebaran kali ini. Berangkat dari Bandung jam 5.30 pagi, tol kosong melompong dan sampai Jakarta tanpa macet less than 3 hours. Dan bener aja Jakart super kosong, jadi bisa jalan-jalan Jakarta Barat, Pusat, Tangerang, Utara semau-maunya tanpa lama. Kali ini saya bersama keluarga menginap di Hotel Pullman Central Park. Seingat saya ini pertama kalinya nginap di Pullman. Karena sering meeting di Pullman Bundaran HI, jadi saya tidak terlalu khawatir dengan kualitas layanan dan kamarnya. Ternyata Hotel Pullman yang di Central Park ini tidak semewah yang di Bundaran HI, saya menilai dari sisi besaran lobinya, karena saya belum pernah masuk juga ke kamar yang di Pullman Bundaran HI. But so far so good. Lobinya cukup asyik dengan desain yang lebih artsy dan anak muda, kalo yang di Bundaran HI, business professional banget (karena memang sering dipakai meeting urusan bisnis). Kamarnya sendiri cukup oke, tapi desainnya aja yang kurang simple dalam hal penggunaan space, di mana shower box nya ada di tengah ruangan dan ga ada space untuk privacy ganti baju jadinya (karena wastafel nya open space). But the rest is ok. Paling asyiknya adalah karena Pullman Central Park ini nyambung langsung dengan Mal Central Park. Jadi semua kebutuhan akan terpenuhi. Carefour ada, makanan2 banyak jadi bisa jajan sana jajan sini. Sepertinya kalo pagi juga asyik nih jogging di seputaran Podomoro City, tapi kemarin ini mood untuk jogging pagi2 ga juga datang :D karena udara Jakarta yang walo pagi juga nga menaikkan mood :D Breakfastnya enak banget... favorit saya selama 3 malam di sini adalah cheese quiche nya yang enak banget! mereka pakai keju pahit yang meninggalkan kesan di akhir, jadi bawaannya pengen makan lagi.. hehe goodbye diet on my breakfast :D
Proses check-in dan check-out nya super smooth. Crewnya oke semua dan helpful. Di hari terakhir kami check-out jam 5 subuh juga prosesnya secepat kilat kami bisa langsung cabut tanpa ribet. Untuk breakfastnya sendiri bisa di take away juga. Kami memilih American Breakfast, di mana tidak hanya roti2an, tapi juga disajikan lengkap dengan buah, jus jeruk asli, teh/kopi, telur dan sosis! Bisa makan 4 orang untuk 1 porsinya :D Bekal perjalanan sampai Bandung... Tentang fasilitas olahraganya pun cukup memuaskan. Berpusat di Lantai 1. ada kolam renang (tapi saya salah sangka, pemandangan dari kamar kolam renang gede ternyata punya apartemen :D Tapi ga kecil2 banget juga sih kolam renang nya. Dan karena ga terlalu rame, saya bisa fokus 25 minutes non stop swim exercise checked in the afternoon. Gym nya totally OK. Ga kecil, walopun ga banyak juga alatnya. Tapi seneng juga orang Indonesia pada ga suka olahraga, jadi tiap ke gym pagi2 selalu kosong :D Selain treadmill bisa latihan barbel juga sampai puas. So the rating for this hotel would be 4/5 ;)) recommended for your next trip! Never thought that I would be one of the person that love cycling. Pertamanya beli sepeda road bike karena berencana untuk coba ikutan Triathlon di Sungai Liat. Apa daya belum rejeki, walau sudah daftar, tapi belum sempat latihan dan kerjaan menumpuk jadi akhirnya belum bisa ikutan tahun ini. Tapi bersyukur juga karena walo cuma persiapan aja, sekarang ga hanya lari, cycling dan swimming lumayan familiar buat saya. Setiap kali ada kesempatan pasti digunakan untuk combine 2 olahraga seru ini selain lari. Sepedaan punya keasyikan tersendiri. Apalagi di Bandung, kota mana yang sebaik Bandung untuk sepedaan. Di pagi hari sekitar jam 6 pagi, udaranya masih asyik banget, jalananpun masih sepi. The best thing of cycling is to feel the air touch your face and take a deep breath! Bersyukurrrrr.......
I always found a great book with sudden. Di sebuah siang yang Ga Jelas mau ngapain, menemani bokap ke mall, it's a must untuk mampir ke toko buku. Ga selalu juga mampir ke toko buku, menemukan buku yang menarik. Menemukan buku yang menarik untuk dibeli juga biasanya kalo udah chemistry, ga butuh waktu lama untuk langsung ke kasir. Seperti kemarin ini saya kepincut dengan sinopsis No Baggage nya Clara Bensen ini less than 3 minustes, ziippppps langsung beli dan tenggelam di dalamnya. Udah lama banget emang ga nemu buku selain buku yang berhubungan dengan kerjaan (business, management, dll) yang bisa membuat saya "tenggelam" ga peduli orang lain, ga peduli kegiatan lain, begadang, di angkot, di gym, dan tiba2 "menunggu" adalah pekerjaan yang disukai, karena bisa sambil baca buku ini. Saya juga bukan tipe orang yang mudah jatuh cinta dengan traveling books. Honestly this is the first traveling book that I've read. Kenapa sebelum2nya ga pernah tertarik? Karena biasanya "bahasa" yang digunakan terlalu standar, cerita yang disajikan juga seems have no emotional connection with me. Jadi kalo seperti itu kondisinya, ga akan bertahan lebih dari 1 halaman bacanya. Tapi cerita yang disajikan oleh Clara Bensen ini berbeda. First of all, because it's a true story. Second, it combines love story with travel story. Ada juga sih mungkin travel story yang combine dengan love story tapi pokoknya kali ini sukses membuat saya..... jatuh cinta dengan everything in it. Honestly I'm truly in love with this Professor Jeff, which is he's real with a real instagram account @profdumpster which he is 100% my type. Singkat kata buku ini bercerita 3 hal menarik: 1. how a beautiful relationship between the author Clara and Jeff (her partner in this crazy travel journey) 2. how to free your soul, test if you can let go of everything through traveling without baggage 3. inspiration of a beautiful places i've never thought of (checked! listed in my wander list): Istanbul, Budapest, Greece, Bosnia, London! (of course!)
Anyway di libur panjang ini, so satisfied to found this beautiful book, which made me realize that not all traveling books are boring, and motivated me to at least re-think about to write my own in short period of time. Buat yang suka banget traveling, it's a must read ;)) |
Categories
All
Archives
May 2023
AboutNothing brings people together like good food |