4. Arriving in Paris Itinerary saya adalah Day 01 and 02 dihabiskan di Paris, kemudian naik kereta malam ke Nice dan langsung ke Monte Carlo, Monaco. So this is a very short-trip dan super ngebolang, karena mau kemana selama 2 hari di Paris belum ditentukan di awal, buat itinerary spontan aja, dan jadi ada kerjaan selama di pesawat. Penerbangan ke Paris dengan Lufthansa, transit di 2 tempat : yang pertama di Kuala Lumpur dan yang kedua di Frankfurt. Bandara KL ga ada yang menarik, tapi bandara Frankfurt sangat menarik, terutama begitu banyak jajanan roti sandwichesss and meatsss bikin laperrrr... in every stall! Dan banyak lokasi oke buat ngecas dan internetan (which is very hard to find at KL). Sesampainya di Paris, langsung go show aja cari taksi. Di Paris ini ada aplikasi yang bisa membantu kita untuk menghitung estimasi cost dari satu tujuan ke tujuan lain. Sebelumnya saya sudah coba hitung2 jadi tau akan cost berapa dan track nya seperti apa (ada petanya juga), menghindari penculikan *always stay tune on parno mode on*. Di bandara Paris (Charles de Gaulle Airport) ga sulit mencari taksi, karena sign nya jelas, antriannya juga jelas. Di sini taksinya ga berwarna-warna spesifik, jadi nyaris seperti mobil pribadi. Para warga Prancis juga ga semua mahir berbahasa Inggris, jadi bahasa isyarat sangat diandalkan. Gampangnya kalo mau menuju lokasi tertentu, kasi liat aja alamatnya via handphone, jadi dia bisa baca sendiri. Sopir yang saya dapet super keren, penampilannya kayak Jason Statham, plus nyopirnya jugak!! Alias ngebut kayak lagi dikejar Mafia (dan sering marah2 kalo ada yang ngeduluin ato nyetir ga bener). Tapi kalo saya perhatikan di samping2 juga ternyata gaya bawa mobil di sana emang kayak gitu :D super ngebut2 dan mepet2... Percis seperti yang kita tonton di film2 :)) 5. Staying at Paris Awalnya saya berencana pakai Airbnb tapi karena orang2 terdekat wanti2 cari yang jelas2 aja, maka orderan saya ke Airbnb di cancel. Ternyata pas saya cek harga2 hotel juga ga terlalu jauh beda dengan harga airbnb, dan karena Solo Trip plus ga ngerti medan juga, maka saya memilih yang lebih jelas.
Dari bandara ke Rue Brancion, bisa dicapai dengan taksi selama lebih kurang 15-20 menit. Hotelnya ga terlalu besar, tapi super nyaman. Perfect untuk Solo Trip! Petugasnya ramah, welcome and very helpful. Mengingat saya sampai sebelum jam check in, tapi mereka tetep mempersilakan saya check in. Happily dapet kamar dengan pemandangan ke taman seberang hotel, perfect!
0 Comments
7. Paris Destinations
Setelah puas di Louvre, of course next destination adalah tempat must-visit lainnya adalah Eiffel. Menara Eiffel sendiri berlokasi cukup dekat dengan beberapa destinasi lainnya yaitu Arc de Triomphe, jadi biasanya kalo ke Eiffel akan mampir juga ke Arc de Triomphe.
Di Eiffel sendiri di sekitarnya banyak jajanan, salah satunya yang menarik perhatian adalah Crepes Nutella! Hampir setiap stall jual Crepes Nutella ini, dan Crepesnya sesuai selera saya yaitu tidak garing. Jadi langsung aja melipir ke salah satu stall dengan bar besar tempat mereka membuat Crepesnya, dan ternyata sizenya super gede jadi harus PR nih sepanjang jalan berusaha ngabisin si Crepes Jumbo ini!
Setelah dari Eiffel, saatnya menuju Arc de Triomphe. Kalo ikut tur mungkin akan naik mobil/bus, tapi serunya Solo Traveling adalah jalan kaki! Tinggal cek trek jalannya dan ikutin trek tersebut, you will found things that's unpredictable! Sepanjang perjalanan dari Eiffel ke Arc de Triomphe banyak banget cafe2 desserts, coffee shops yang bagus2 dan semua alley (gang) bangunan2 di sana betul2 menghadirkan pengalaman arsitektur yang luar biasa. Semua bangunannya bagus2 and crafted very well! Kesimpulan saya.. the whole city is the destination!
Arc de Triomphe adalah gapura khas kota Paris yang sering banget nongol di film2. Dari film romantis sama film Mafia. Di sekitarnya banyak destinasi belanja! So be prepared!!! Di Arc Triomphe sendiri ga ada aktivitas lain selain foto2 aja sih. Karena pas saya ke sana hari Minggu, jadi saya cari2 Gereja yang lokasinya dekat. Untungnya ada! Namanya Saint Joseph's Church. Gerejanya ga terlalu besar, tapi bangunannya unik dan bagus! Karena udara luar yang super dingin, masuk Gereja bener2 comfy banget, karena di dalam super hangat!
Karena misanya juga baru mulai sekitar jam 7, pastinya pulang sudah agak larut, tapi di Paris, seperti juga di Sydney, matahari mencrang cukup lama, jadi jam-jam 8 / 9 masih seperti sore hari. Jadi pas pulang juga belum gelap. Gawatnya kalo sudah lebih dari jam 9, banyak tempat makan sudah tutup, jadi harus super hunting untuk cari snack2 mengganjal perut.
Salah satu destinasi yang saya cari adalah tempat ngopi terbaik di Paris! Ada 2 tempat destinasi kopi yang saya incer. Yang pertama adalah Holybelly! Berlokasi di Rue Lucien Sampaix, Holybelly ini ga sulit untuk ditemukan. Setelah dari stasiun MRT Republique, jalan sekitar 10 menit untuk menemukannya. Lokasinya bukan di jalan besar dan bukan jalan premium juga. Pas dateng kesini jadi inget Upnormal :)) karena ambient nya mirip dengan Upnormal, sebuah tempat kecil (urband style banget) tapi penuh! And everyone is talking to each other, very alive!
One of the best coffee spot I've ever visit. Lucunya kalo datang berdua atau sendiri, dimintanya duduk di meja besar jadi bareng2 dengan yang lain. Karena saya kesana jam breakfast, jadi most of them ar having breakfast, termasuk saya yang udah kelaperan! Di sini menu breakfastnya menarik banget, karena menu2 nya unik dan bikin ngiler! |
Categories
All
Archives
May 2023
AboutNothing brings people together like good food |