Bagi yang suka mengamati soal Entrepreneurship atau psikologi pasti udah mengikuti perkembangan kasus Theranos, specially the story about the Founder, Elizabeth Holmes. Tapi tentunya kalo hanya dari baca-baca berita kita dapet sepotong-sepotong dan ga terlalu detail ya, that's why seru banget karena di Disney+ sudah ada filmnya. Tapi seperti yang kita tau ya kalo sudah dibuat film bisa jadi ga sepenuhnya 100 persen detail dan story nya sesuai aslinya, tapi at least bisa tau sebab akibat dan beberapa detail yang emang nyambung sama realitanya yang bisa disimak. Elizabeth Holmes yang adalah seorang drop out dari Stanford dan menjalankan ide besarnya untuk membuat terobosan di dunia tes darah di Amerika Serikat ini punya banyak angle yang menarik untuk dipikirin. Bukan karena semata-mata apa yang dilakukan melanggar hukum dan "kelewat batas" tapi masih banyak hal yang menarik yang bisa kita pelajari terutama dari dunia Entrepreneurship. 1. Aspiration Kalo ngeliat filmnya Dropout, keliatan banget Elizabeth Holmes ini terinspirasi, dapetin aspirasi dan cenderung ke arah fanatik sama Steve Jobs. Punya dan sering mendengar cerita sukses orang besar emang jadi modal awal untuk membangun entrepreneurship di diri kita. Ya iyalah kalo kita ga ada inspirasi gimana kita bisa ngebayangin kan... makanya cara paling gampang (at least dari yang selama ini saya jalani) adalah kalo ada orang sukses, berarti kita harus tau apa yang dia lakukan buat mencapai kesuksesan itu. Dari beberapa kondisi 'down' nya si Elizabeth Holmes ini, keliatan banget ujung2nya dia refer to her aspiration... orang-orang hebat yang selalu dia jadikan contoh story juga waktu ngeyakinin investor-investor kalo innovation never been easy, kalo change something BIG emang butuh sesuatu yang juga gede termasuk pengorbanan (we can still take it positively in our own terms and context ya :)) Perlu banget kita membangun aspirasi di sekitar kita, ga cuma dengan siapa kita sering ngobrol, ketemu, terlibat di community/organisation atau dengan menciptakan lingkungan kita sendiri seperti algoritma Youtube, Tiktok, Instagram yang kita ciptakan sendiri... kalo selama ini merasa masih banyak "sampah" nya alias yang banyak malah membuat kita "mundur", "mental hurt", ga produktif, yuk secara sadar kita ciptain algoritma sosmed kita yang lebih baik. 2. Fake it till you make it Haha pasti kalo kita definisikan "literally" dari case Theranos emang jangan ya... karena sudah kelewat batas.. kita tetep masih dibatasi dengan yang namanya hukum termasuk sosial dan budaya. So you know what I mean by 'fake it till you make it'. Belum bisa jadi leader yang sempurna? Let's try to do the best. Belum bisa public speaking dengan perfect? There's always be lessons to learned every time we try... Belum bisa jalanin strategi bisnis yang oke... selalu ada kesempatan untuk make it better and improve... Mereka yang ahli dan jago juga ga langsung tiba2 lahir bisa... there's always be day 1 and you have to fake it... cos that's the way we learn somehow... 3. Grit Gila banget sih GRIT adalah 1 kata yang ngegambarin tokoh utama yang bikin gempar dunia persilatan Silicon Valley ini. 4 thumbs up buat mental dan out of comfort zone nya yang terus nahanin kondisi yang ga ideal. It's not an easy thing to do... dan seperti studi riset yang diceritakan Angela Lee Duckworth di Ted about Passion and Grit (baca lebih detail di sini) kalo yang bisa bikin kita terus sampai ke titik yang mau kita tuju adalah GRIT atau kemampuan kita bertahan di kondisi yang ga ideal ada yang menyamakan juga dengan persistance (persistensi). Ada kencenderungan yang kuat di sini bisa jadi karena faktor didikan kita, tapi tentunya bisa dilatih sama seperti kemampuan-kemampuan dalam Entrepreneurship lainnya. Banyak yang suka ngetes kecenderungan ini dari kecil, kayak yang viral beberapa waktu lalu "candy challenge" yang sering dilakuin untuk anak-anak yang masih balita. Di sini mereka di tes seberapa mereka mau menunggu untuk sesuatu hasil yang besar (jika mereka mau menunggu sampai orang tuanya kembali mereka akan dapat permen lebih banyak). So.. seberapa tinggi tingkat GRIT kita? Atau sedikit2 udah gampang nyerah? So at least itu dia 3 hal yang bisa dipelajari dari film DROPUT yang mendapatkan inspirasi dari kisah nyata Startup Theranos yang sampai sekarang kasus hukumnya masih berlangsung. Bagi yang suka dengan dunia startup dan cerita Entrepreneurship, film ini recommend banget! Apa lagi nih menurut kalian pelajaran yang bisa diambil dari case ini? Share di comment ya...
0 Comments
Mendapatkan pendapatan 1 M itu besar ga sih? Banyak yang kadang karena belum pernah mengalami sendiri, mendengar kata 1 Miliar adalah kata serem atau ngeri atau "ga kebayang" atau yang pesimis suka bilang "ga mungkin".
Tapi dalam dunia bisnis mendapatkan omset 1Miliar tentunya sangat mungkin! Karena banyak orang yang sudah melakukannya. Bisnis sendiri ada kategori dan model yang bermacam-macam. Ada yang misalnya dalam bentuk "jasa" kita sebagai konsultan atau menangani proyek, nah definisi dari nilai 1 M dalam tipe bisnis ini juga berbeda dengan jika model bisnis nya "menjual produk" misalnya seperti makanan dan minuman (kuliner). Contoh kalo proyek, karena masih junior /belum terlalu berpengalaman kalo sekali handle proyek nilainya 15 juta.. berarti kalo mau total bisa dapatin 1 M pertama, 1 M dibagi 15 juta = 66-67 proyek. Kalo per bulan bisa nanganin 1 proyek brti butuh 5 tahun... atau kalo ternyata cuma 2 bulan sekali dapat proyek dan asumsi ga ada peningkatan kualitas (dapat proyeknya nilainya segitu terus) berarti bisa dicapai dalam waktu 10 tahun... Trus beda tipe bisnis model lagi misalnya "retail" atau jualan produk ke satu per satu orang /pembeli... bisa makanan misalnya (kuliner, termasuk minuman juga). Kalo kita usaha outlet kecil misal kayak gerobak/booth biasanya omsetnya kisaran 500.000 per hari, dikali 30 hari = 15juta per bulan. kalo pengen dapat 1 M dari model retail seperti ini dalam waktu 1 tahun berarti pendapatan per bulannya harus 80 jutaan, alias 5 gerobak/booth. Ternyata ada pilihan model bisnis dan industri (produk) yang bisa kita jadikan alternatif untuk mencapai 1 M pertama kita! Bayangin susah ga sih ngelola 5 booth/gerobak? kalo dipikir2 waktu yang dipunya sehari 24 jam.. dikurangi tidur mandi makan 8 jam, masih sisa 16 jam.. lebih dari cukup ngelola 5 gerobak/booth... berarti yang namanya dapetin 1M pertama dari bisnis itu kebayang juga ya.. ga susah2 amat sampe "ga kebayang" dan "ga bisa dihitung"... tapi tentunya ada banyak yang bisa mewujudkannya tapi ada juga yang "ga bisa bayanginnya" tapi minimal karena kamu sudah baca artikel ini jadinya kamu sudah "bisa bayangin salah satu caranya" tinggal cari tau detail eksekusinya gimana... oh ada yang namanya ilmu ngerancang produk yang menjual, biar kalo bisnis di gerobak/booth mudah cari konsumen, ohh ada ilmu nentuin harga jual (biar konsumen ga lari karena kemahalan), oh ada ilmu menghitung hpp dan keuntungan dari produk yang dijual (biar ada untungnya donkkk dan bisa nabung modal buka gerobak berikutnya), oh ada ilmu susun proposal bisnis (ternyata bisa cari investor asal kita tau nyusun proposal bisnis yang menarik dan bisa membangun kepercayaan calon investor), oh ternyata ada ilmu operasional, mengelola karyawan (biar bisa punya lebih dari 1 gerobak donk... biar tercapai 1 M nya!).. dan masih banyak ilmu2 lainnya yang ternyata emang harus dimiliki dulu sebelum praktek untuk capai 1 M pertama kamu! Gimana? bukan ROCKET SCIENCE (hal yang sangat sulit hingga tidak bisa dilakukan sembarang orang) kan cara cara dapatein 1M pertama ?! :) Beberapa bulan lalu, sebuah email sampai ke saya dan menginfokan bahwa saya terpilih sebagai Young Global Leaders 2019. Salah satu yang membuat saya happy adalah karena YGL ini merupakan salah satu community yang dikelola oleh World Economic Forum. Selama ini cuma bisa mupeng2 aja liat event2 mereka yang keren2 yang diselenggarakan di berbagai belahan dunia, termasuk Bali dan Jakarta juga :) happy berat akhirnya bisa jadi part of the community dan ikutan dengan event2 mereka yang buanyak banget ilmu dan networknya. Selama lebih kurang 5 hari, terdapat rangkaian acara yang ga habis2 ilmunya. Dari kelas besar hingga kelas2 kecil berdurasi sekitar 20 - 30 menit. Dengan berbagai pembahasan lintas industri dan khususnya pada isu-isu dunia yang relevan saat ini. Di malam harinya juga terdapat berbagai acara hiburan dan khususnya memperlihatkan berbagai kesenian khas Dalian dan China. Tentunya dengan berbagai kuliner yang nikmat2 ;)) Sewaktu pertama banget bisa Half Marathon... ga mungkin banget saya "telat" nulis cerita tentang "puas"nya experience tersebut.. Ternyata sampai juga di fase saya di mana Half Marathon menjadi hal yang tidak menakutkan lagi. Untuk berada di fase perkenalan dengan dunia lari tentunya tidak bisa "langsung-langsung" kecuali kita lahir dalam keluarga dan lingkungan atlet :D atau punya habit seperti atlet, seperti Shalane Flanagan pemenang New York Marathon 2017 yang memang sedari orang tuanya juga sudah pemenang Marathon semua :D :D Di awal tentu kita akan membiasakan diri dulu mengenal dan mencintai berlari. Target jangka pendeknya adalah mampu berlari 5km dulu. Setelah 5km bisa dan jadi biasa dan tentunya no preassure, bisa beranjak ke 10km. Sewaktu baru bisa 5km juga secara perasaan, tidak terpikir bagaimana bisa menyelesaikan 10km, padahal 5km juga aja udah kayak mau mati. Tapi begitulah selalu polanya, begitu kita menembus batas 10km, kemudian terbiasa kemudian mikir ga logis lagi bisa 21 km karena itu 2 kali lipat nya T_T tapi kemudian nge-push diri dan pada akhirnya bisa terbiasa 21 km.
Di fase ini, untuk ikutan lari HM menjadi suatu hal yang biasa, ga deg-deg-an lagi, ga gugup, ga terlalu kecapekan dan yang jelas HAVING FUN!!! Nahhh skarang nih PR nya gimana coba bisa menyelesaikan 42 km? mmmhhhh belum ada nyali, mental dan kemampuan yang mampir nih :D :D Doakan saya semoga inspirasinya bisa segera muncul ya ;))
Salah satu event Entrepreneurship yang sangat berkesan adalah event Entrepreneur of The Year yang diselenggarakan oleh Ernst & Young. EY sendiri memiliki banyak sekali program untuk mensupport Entrepreneurs di Indonesia, baik yang sudah berskala internasional maupun yang berskala start up.
​Di tahun 2015 saya berkesempatan untuk ambil bagian di event paling keren yang pernah saya lihat ini Entrepreneur of The Year 2015 di Monte Carlo Monaco, event sekelas Golden Globe untuk dunia entrepreneurship.
Di tahun itu, saya terpilih sebagai pemenang Accelerating Entrepreneur yang berkesempatan tidak hanya hadir dalam event tahunan EY tersebut, juga untuk berpartisipasi dalam berbagai rangkaian acara. Overall rangkaian acara yang diselenggarakan di Monte Carlo, Monaco (one of the most beautiful place I've ever visited!) yang berpusat di Hotel Hermitage ini terdiri dari beberapa hari dengan berbagai rangkaian acara dan di akhiri dengan malam Gala Dinner.
​Gala Dinner yang diselenggarakan di ballroom mewah ini menampilkan langit-langit bangunan yang bisa dibuka dan pemandangan fireworks show yang super stunning! Sebagai winner of Accelerating Entrepreneur, dengan 5 winners dari negara lainnya, saya diberikan berbagai program khusus, seperti mentoring dan business presentation di gedung Opera d' Monte Carlo yang terkenal.
Rangkaian acara lainnya adalah Press Conference dalam topik Women Empowerment di dunia entrepreneurship, CNBC Young Turks dan EY TV Interview. A whole cool experience and global exposure. Program Accelerating Entrepreneur ini juga berlangsung setiap tahun. Selain dari channel Endeavor kalian bisa juga apply sendiri dengan kepo-in event2 EY baik Indonesia maupun global.
Karena lumayan sering ke Cirebon, jadi nya hobi jajal hotel2 beda2 di sini... salah satu yang berkesan dan enak adalah Luxton. Pertama kenal Luxton tentu karena ada di Bandung, di lokasi yang sangat strategis yaitu di Dago. Ternyata di Cirebon juga ada dan baru!
Semahal2nya hotel, pasti kalah dengan hotel yang baru ;)) makanya tiap ada hotel baru pasti ga luput dari list ;)) ternyata secara desain betul aja... menarik banget dan berkelas... dengan tone yang maskulin, Luxton Cirebon ini karakternya gw banget hehe... salah satu pilihan andalan setiap ke Cirebon ;))
Can't believe sekarang baru sempet nulis tenang pengalaman luar biasa yang saya dapatkan dari menjalani proses menjadi Endeavor Entrepreneur :)) BIG SORRY for that ;D But last but not least, I have to tell how crazy the journey was and make truly impact! Hunt down by Endeavor Saking ga gaulnya saya, waktu pertama kali Endeavor kontak, saya ga tau tentang apa itu Endeavor, diajak meet-up oleh salah satu team Endeavor Indonesia, kemudian dijelaskan tentang organisasi nirlaba asal US yang sudah cukup lama eksis di Indonesia, yang saat dijelaskan tentang konsepnya saya cukup nyaris terpesona dan berkomentar COOOOOLLLLLLL!!!!!! YUP as cool as it is... bagi entrepreneur yang serius ngembangin bisnis nya dan ditawarin untuk masuk dalam Endeavor Community, it was like one of the greatest opportunity you've ever met. Endeavor Entrepreneur Goal dalam proses awal di Endeavor adalah untuk menjadi seorang Endeavor Entrepreneur, bahasa mudah dipahami nya adalah begitu kita lolos menjadi seorang Endeavor Entrepreneur, kita diperbolehkan untuk ikut serta dalam membership worldwide mereka, di mana di dalamnya terdapat berbagai benefit yang bisa kita manfaatkan; seperti minta ditemuin dengan berbagai entrepreneur kelas dunia yang jadi jaringan Endeavor kapan aja (how cool is that!), ikutan berbagai program keren yang sulit ditemukan di manapun (seperti ikutan kelas Harvard dan Stanford with special price)! never imagined attending classes in one of the best university in the world!, Ikutan acara rutin yang sering diselenggarakan baik networking events, sharing, workshops, seminars, etc; having access to Endeavor Network (jaringan social media berisi entrepreneurs around the world); and many more... The Process Sewaktu pertama diceritain tentang flow untuk menjadi Endeavor Entrepreneur itu sendiri, jujur aja ga terlalu kebayang... karena memang baru bisa jelas banget setelah betul2 menjalaninya. Secara singkat proses mereka terdiri dari 2 tahap: yang pertama adalah Local Selection Panel dan yang kedua adalah International Selection Panel. Pada dasarnya dalam 1 tahun, terdapat jadwal untuk LSP dan ISP. Kita hanya bisa ikut ISP jika sudah lolos LSP. Sebelum kita bisa ikut LSP, kita akan diberikan beberapa kali sesi "mentoring" dengan berbagai mentor yang dirasa akan bermanfaat dan relevan untuk bisnis kita. Selama proses ini, tim Endeavor akan rajin ngontak kita :D :D (dan kalian akan berasa dari minggu ke minggu koq cepet banget ya karena tim Endeavor ini luar biasa rajin kalo soal follow up :D :D) dan memastikan kita selalu mengerjakan "PR" dan dapetin maksimal manfaat dari setiap sesi mentoring yang kita ikuti.
Setelah melalui serangkaian mentoring session dan dari tim Endeavor menilai kesiapan kita untuk mengikuti LSP, maka kita akan diconduct untuk mengikuti LSP. Karena judulnya adalah 'L' yaitu Local, LSP sendiri diadakan di Jakarta. LSP sendiri merupakan event 1 hari di mana kita akan mengalami 3 ruang panel. Di setiap ruang panel, kita akan mempresentasikan tentang bisnis kita dan akan ada panelis yang akan bertanya dan memberi masukan untuk bisnis kita. Dari serangkaian sesi panelis itulah, Endeavor dan para panelis menilai apakah kita bisa mengikuti proses lebih lanjut yaitu persiapan dan ISP itu sendiri. Dalam LSP kita bisa lolos ataupun tidak. Jika tidak, kita akan mengikuti berbagai rangkaian sesi mentoring lagi untuk melengkapi kembali berbagai hal yang masih perlu diperbaiki dari bisnis kita (ataupun berbagai komponen yang menjadi masukan dari para panelis/mentor). Jika kita lolos LSP, maka next milestone yang perlu dipersiapkan adalah ISP. Sama percis seperti tahap sebelum LSP, dalam ISP kita akan menjalani serangkaian sesi mentoring namun kali berskala internasional (people that you will never imagined before ;)) will spend their time to give you inputs and discuss ideas for your business! Super amazing!). Sama seperti saat LSP, saat beberapa sesi kita ikuti dan Endeavor Team menilai kita sudah siap untuk ikut ISP, maka kita akan dijadwalkan untuk ikut serta dalam ISP berikutnya (dan lokasi serta posibilities network yang dirasa paling sesuai; contoh jika bisnis kita dalam bidang tech, maka jadwal ISP di San Francisco dinilai cocok karena yang akan hadir mostly from tech industries; contohnya seperit itu. Saya sendiri menjalani proses menjadi Endeavor Entrepreneur ini bareng dengan 2 partner bisnis saya (FYI dalam 1 company boleh saja ada lebih dari 1 EE; dan konsep EE sendiri melekat pada individu (bukan company)). Keunggulan menjalani proses ini ga sendirian adalah tentu bisa "bagi tugas" dan bisa diskusi saat sebelum atau setelah sesi mentoring ataupun selection panel. Setelah lolos LSP, ISP yang direkomendasikan untuk kami ikuti adalah yang diadakan di Kuala Lumpur, kira-kira jarak dari LSP ke ISP sekitar 3-4 bulan. Jadi persiapan maupun sesi mentoring pra-ISP kami lakukan dalam periode tersebut. O ya, secara total jika kita cukup rajin untuk sesi mentoring, beresin PR PR yang perlu, dll; proses dari submit pertama program ini sampai selesai ISP mungkin bisa berperiode sekitar 6 - 12 bulan. International Selection Panel ISP sendiri adalah milestone yang paling berkesan. Tentu saja, karena di event ini seluruh proses dilakukan dalam bahasa Inggris, full of preasure (karena selain seluruh panelis berasal dari berbagai belahan dunia, seluruh pesertanya juga berasal dari berbagai negara). Baik acara ISP ataupun acara Endeavor lainnya, ini adalah ajang untuk berlatih networking berskala internasional :))
Jalan2 ke suatu kota yang baru wajib donk telusuri coffee shops terbaik mereka.. kalopun udah datang berkali2 juga pasti ada aja coffee shops yang baru2 karena kian menjamur dan ga pernah ngebosenin!
Di KL sendiri coffee shops buanyakkk dari yang style tradisional seperti kopi tarik hingga yang western style dengan espresso based... ada apa aja yang recommended? Cek list nya berikut! Baca di sini utk guide liburan di KL dari penginapan hingga must go places nya... 1. Feeka Coffee Roasters
Semua dengan embel2 Coffee Roasters biasanya selalu kita datangin. Yang paling mudah ditemukan dan dituju adalah FEEKA ini. Namanya unik dan tempatnya juga nyaman. Dengan style coffee shop di barat, FEEKA ini jual selain berbagai espresso based coffee, juga jual berbagai cakes yang menggoda...
2. PULP by Papa Palheta
PULP ini berkesan banget... karena lokasi dan tempatnya unik! Lokasinya berada seperti di pertengahan pergudangan atau tempat industri. Kalo kalian bukan dari daerah sini tentu akan seperti saya mengira tersesat :D Tapi jangan khawatir, karena emang lokasinya masuk ke sebuah pagar seperti pagar pabrik, lalu PULP in iberlokasi di salah satu gedung di kawasan tersebut :D
Bagian dalamnya juga tidak seperti coffee shops mainstream lainnya... terdapat bar yang membelah beberapa area di tengah ruangan, dan kursi2 di sekitarnya. Seperti aktivitas ngopi buat tamu hanya sekunder saja, karena memang di sini sebetulnya adalah course kopi. Mereka ada berbagai macam course tentang kopi yang bisa diikuti. Ini salah satu coffee shop fav saya so far di KL, tempatnya cool banget dan kopi serta snacksnya pun enak :))
3. LOKL Coffee Co
4. COFFEX COFFEE LTD
Saking semangat nya dengan dunia perkopian, gini nih akibatnya :D :D saking optimisnya bahwa pabrik kopi gede punya coffee shop, akhirnya kami nyamperin yang namanya COFFEEX COFFEE, pas udah di mobil berasa mulai aneh saat arah mobil koq jauh banget dan masukke daearah2 yang industri :D
Ternyata yang namanya COFFEX ini adalah perusahaan trader kopi, jadi memang betul mereka jual kopi :D tapi ga ada coffee shop nya :D padahal udah pede... tapi seperti kita bertamu dimanapun di trader kopi, pasti kita dikasi kopi gratis :D hehe bukan bermaksud cari yang gratisan lho ;)) di sini selain dapet kopi gratis juga bisa dapat referensi baru terkait alat2 dan mesin kopi serta berbagai biji kopi yang dijual di sini ;)) Air Asia merupakan salah satu perusahaan yang saya cukup nge fans. Beberapa waktu lalu melalui Endeavor Program, saya berkesempatan untuk mengunjungi head quarter mereka di Kuala Lumpur yang super coooooolllll!!!! One of the most inspiring office I've ever visited. Cerita pertumbuhan bisnis mereka dan visi yang kuat dari sang founder sangat inspiratif untuk dijadikan referensi success story yang bermodalkan tekad dan kerja keras yang luar biasa. Sejak adanya low cost carrier tentu membawa perubahan yang sangat signifikan di dalam kehidupan banyak orang, kemana-mana jadi terjangkau. Di penerbangan Air Asia (saya blm pernah coba yang jarak jauh banget, terjauhnya adalah Hongkong), biasanya makanan ga include dalam pembelian tiket pesawat, that's the concept of low cost carrier basically. Tapi di Air Asia sendiri harga makanan ga yang ga logis banget mahalnya, alias masih tolerable. Beberapa menu yang jadi andalan setiap saya naik Air Asia untuk menghibur diri dan naikin mood antara lain coklat hangat mereka yang enak! Berbagai varian teh (dan sekarang ada kopi juga!) dan makanan2 yang style nya lebih ke peranakan seperti andalan mereka Pak Nasser's Nasi Lemak. Merchandise mereka juga menarik untuk dibeli, biasa agenda untuk ngehabisin sisa mata uang lain bisa dibeliin merchandise ;)) Sebuah previlage saat International Selection Panel Endeavor beberapa waktu lalu, kami bisa berkunjung ke head office mereka yang keren dan super inspiring! Huge hall, cool designs, open space, gym! Bikin mupen ;)) One of the most life-changing moments in my Entrepreneurial Story was when I've been elected as Accelerating Entrepreneur in EY's yearly event EY Entrepreneur of The Year in Monaco in 2015. "Konsep" bahwa dengan menjadi Entrepreneur mampu membuat cita-cita keliling dunia jadi kenyataan, betul adanya. Event pertama yang saya hadiri dan totally free (all the expenses are handled by EY as the organizer) adalah event paling bergengsi di seantero Entrepreneurship World di dunia... amazingly it is! Di event ini sendiri banyak beredar orang2 terkenal, terutama yang story nya bikin saya tercengang karena kehebatan mereka dalam membangun bisnis. I mean like the energy they create is unbelievable, one of the most prestigious and amazing entrepreneurship event I've ever visited. Bagi kalian yang punya bisnis dan pengen ikutan, bisa pantau2 timeline dan kegiatannya EY Indonesia atau worldwide, karena salah satu program mereka adalah support business ecosystem dan entrepreneurship di negara2 di mana mereka ada representatifnya, termasuk Indonesia!
|
Categories
All
Archives
June 2022
AboutNothing brings people together like good food |