Memilih hotel di luar negri susah2 gampang kalo budget kita terbatas. Terutama susahnya terkait keamanan, apalagi ke tempat yang kita belum pernah datangi sebelumnya. Tipsnya kalo ke suatu kota dan belum pernah ke sana apalagi sendiri, pilihlah hotel yang bermerk. Maksudnya bermerk tentu kita kenal brandnya, jaringannya juga. Hotel2 dengan jaringan ini ga selalu mahal dan ga selalu budget hotel juga. Contohnya adalah Ibis. Karena sudah tau brandnya, di Indonesia banyak dan lumayan juga, di mana-mana juga ada. Dalam 1 kota juga terkadang Ibis ada kelas2nya yang beda2, ada Ibis Budget (yang biasa lebih ala kadarnya banget), ada juga Ibis yang biasa. Sudah 2 kali di luar negri saya nginep di Ibis dan overall memuaskan. Walaupun tidak dengan fasilitas yang mewah2 banget, tapi kalo most of the time kita spend di luar hotel, Ibis ini more than enough banget.
Pertama kali coba nginep di Ibis waktu ke Paris sendirian, read here; yang awalnya takut juga karena ditakut2in sama orang terdekat, hati2 diculik dll akhirnya dari yang awalnya mau nginep di kapal, air bnb and so on, berakhir di Ibis hotel yang namanya minimal udah di kenal. But overall bersyukur juga nginep di sana karena semua terjamin dan bisa dipercaya :D Kedua kali, baru2 ini ke Melbourne, nginep di Ibis di Therry Street, super puas, karena lokasi hotelnya deket banget kemana2, lingkungannya enak buat jogging, deket gereja, deket mall, deket pasar utama di kota Melbourne: Queen Victoria Market. Tempatnya juga bersih, everything is ok! Very recommended.
0 Comments
Sudah jadi keinginan sejak lama untuk bisa diving... tapi baru sempat mempelajarinya beberapa waktu belakangan ini. Sebetulnya karena tahu akan ke Lombok dan Gili, maka beberapa bulan kemarin saya sempat mengikuti course diving dengan tujuan supaya bisa diving di Gili. Ternyata yang namanya course diving nga semudah yang saya bayangkan. Saya ikutan course diving di Bandung, tepatnya untuk sertifikasi SSI dan lokasi latihannya di Hotel Tjimahi. Saya sudah ikutan sekitar 2 session, mempelajari teori maupun praktek di kolam. Ternyata saya bukan fast learner when it comes to water, kondisi yang ga nyaman bikin saya ga bisa-bisa :D lambat belajar dibandingkan peserta yang lain. Akhirnya karena kesibukan yang super padat, singkat cerita saya ga berhasil menyelesaikan sertifikasinya sebelum berangkat ke Lombok dan tadinya juga rencana ga jadi ke Gili karena ada kerjaan lain, tapi ternyata kerjaannya batal dan spontan saya dan teman2 yang habis Lombok Marathon, langsung jadi melipir ke Gili selama 2 malam.
Karena emang udah pingin banget diving, jadi walopun blm punya sertifikasi, langsung aja kontak dive agent di sana (yang kami gunakan jasanya adalah Froggy Dive, salah satu yang cukup terkenal di sana dan kebetulan di sebelah hotel Aston tempat saya menginap adalah kantor dan pusat latihan mereka jadi deket banget >> di Hotel Ombak) dan langsung beli paket yang sekaligus course di kolamnya dulu. Paketnya sekitar 800ribuan, 1 session belajar di kolam dan 1 session untuk diving. Hari pertama yang direncanakan ternyata paginya hujan... akhirnya ga jadi (sedih kalo ternyata ga bisa diving beneran... setelah siang harinya liat banyak bule pergi diving dan makin mupeng, akhirnya ditawarin untuk course sorenya dan pergi diving besok paginya). Karena pengalaman buruk waktu course di Bandung (ga bisa-bisa), sempet deg2an juga takut ga bisa, tapi jadi bertekad lebih tenang lagi dan coba untuk ikutin instruksi sebenar2nya... untungnya dapet guru yang oke berat, namanya Pak Tori, ngajarnya super sabar dan bikin tenang :)) sesi di kolam berjalan dengan lancar, semua yang diajarin bisa diulangin dengan mulus... Besok paginya langsung diantar untuk diving, sama Pak Tori yang nemenin selama perjalanan plus turun ke bawah... Perjalanan dari hotel ke pelabuhan ditempuh dengan sepeda, kemudian sesampainya di pelabuhan, telah dipersiapkan semua kebutuhan divingnya dalam perahu. Froggy Dive ini bener2 recommended, kerja mereka rapih banget, sistematis dan yang jelas dive mentornya baik2, jago2 dan bikin tenang :)) terutama untuk first diver seperti saya :)) Yang bikin deg2an juga ternyata untuk nyeburnya harus back roll (belum pernah latihan sama sekali) tapi dengan ngikutin instruksi percis, semua berjalan dengan lancar dan my first back roll oke juga ;)) Pengalaman pertama diving saya selama lebih kurang 1 jam cukup memuaskan, walo di 5 meter pertama kuping sakit banget, tapi untungnya bisa equalize dengan baik (susah payah, mencoba berbagai teknik); dan akhirnya bisa nyaman juga di dalam air. Gili adalah salah satu destinasi diving banyak orang, termasuk bule2, karena isi di dalamnya beragam banget, beruntung juga ketemu penyu gede dan banyak nemo yang bagus2... tapi kali ini baru bisa ke 1 dive site karena kurangnya waktu... tapi suatu hari nanti akan balik lagi :)) untuk kunjungin semua dive site nya. Total kedalaman di dive pertama saya ini di 12m, dan happy berat akhirnya bisa jadi diver! Tinggal sertifikasinya menyusul nih :)) Next diving destination sepertinya akan lokasi ujian nanti yaitu di Nusa Penida... wish me luck dan semoga segera menyempatkan waktu buat beresin ujian dan dapet sertifikasinya ;))
Beberapa hari lalu saya dan teman2 baru saja kembali dari salah satu event lari di Indonesia yang paling diminati yaitu Samosir Ultra Marathon 2016. Event lari ini diselenggarakan di Samosir Sumatra Utara atau lebih dikenal dengan Danau Toba.
Event ini sudah lama sekali ada dalam agenda saya dan teman-teman, jadi memang sudah banyak hal yang dipersiapkan, lebih-lebih saya berencana untuk menjadikannya Half Marathon pertama saya. Cerita gimana tiba2 akhirnya saya daftar Half Marathon juga cukup lucu, karena awalnya saya kira "bisalah" ikutan Half Marathon, akhirnya ya nekat aja daftar, sambilan pengen ngubah lagi jadi 10k tapi ga dapet2 aja kontak panitianya dan akhirnya membulatkan tekad untuk nyoba 25k (karena ini seri Ultra Marathon jadi ga ada 21k adanya 25k).
Akhirnya beberapa bulan sebelumnya pun keras berlatih untuk mempersiapkan 25k pertama saya ini. Hotel udah di booking sejak lama, sepatu udah disiapin, baju-baju celana semua udah ready banget untuk tempur habis-habisan, sampai tiba di lokasi dan ada hal tak terduga yang terjadi :D :D
Jarak hotel dan lokasi acara yang super jauh, ga menyangka Pulau Samosir begitu besar
Akhirnya dengan berat hati kami memutuskan untuk nga jadi lari 25k dan hanya ikut yang 10k saja T_T Cukup mengecewakan butttt... everything always happens for a reason, dan ga nyesel udah ikutan Samosir Ultra Marathon yang keren ini. Banyak pelajaran berharga seperti salah satunya adalah lebih teliti tentang tempat penginapan, datang beberapa hari lebih awal akan sangat recommended untuk race yang jauh (Half Marathon or Marathon) supaya badan betul2 sudah ready dan bisa give it the best.
Pelajaran lainnya adalah tentu saja mempelajari yang namanya elevasi :D Salah satu hal baru yang saya temukan di event ini adalah "Oh ternyata ini yang namanya Ultra Running >__<". Cukup shocking dan langsung aja di kilo pertama udah bersyukur banget ga jadi ikut yang 25k, karena yang namanya Ultra Running artinya adalah FULL TANJAKAN TIADA HENTIIIIII...... :D:D amazing banget, sampe terpana deh dengan tanjakannya. Untuk rute 10k yang saya ikuti sekitar 3 kilo pertama Full Tanjakan Extreme, kemudian 2 kilo berikutnya tanjakan ringan, datar dan berbatu dan sisanya putar balik baru rute menurun.
Ultra juga selalu mengkombinasikan dengan track berbatu, jadi harus ready dengan jalan non aspal yang cukup mendorong badan dan kaki bekerja lebih ekstra. Walaupun di rute 5 kilo terakhir menurun, ternyata turunan tidak boleh diremehkan juga, salah-salah posisi saat menuruni jalan yang terjal bisa bikin otot-otot sakit, seperti saya yang tiba-tiba di 1 kilo terakhir nyeri punggung bagian belakang (udah kayak nenek-nenek :D).
Saat rute pulang dari Samosir menuju Medan, saya sempat melewati track yang dilalui oleh para pelari rute 50k. Rutenya nga bisa dipikir pake logika :D Fully tanjakan 25k ke atas FULL yah... LITERALLY FULL... nga ada landai-landainya sama sekali, di pinggir tebing, seperti menyisir perbukitan. Saya yang ngelewatin rute itu pakai mobil aja udah dag dig dug, dan pusing2... Apalagi kalo ngelewatinnya pakai lari... Truly salute dan standing applause, sembah sujud sama para Ultra Marathoners, you guys deserve anything you want in your life! *crossfingers someday I'm going to be one of them...
Anyway event ini truly inspired me a lot. Dari orang-orangnya, tracknya, mental, apalagi keindahannya. In loveeee... totally in love with this place. God must be fall in love when He created Samosir. Ga hanya keindahan alamnya yang luar biasa, orang-orangnya pun baik-baik dan love-able, churches everywhere, seems like we can feel love easily here.
Walaupun nga jadi lari 25k kali ini, but never been as ready as after this moment, untuk bisa lari Half Marathon, no pressure, only LOVE. Looking forward for Half Marathon in Lombok at December. Wish me luck! ;))
Dengan alasan ikutan event Lari Masuk Desa yang diselenggarakan 15 Mei lalu, akhirnya saya jadi nerusin 5 days escape di Pulau Dewata ini.
Tiap ke Bali rasanya ga pernah habis tempat2 baru untuk dikunjungi, beberapa yang kekinian banget dan recommended untuk didatangi nih... bisa disimak ceritanya. 1. 9/11 Cafe & Concept Store (Denpasar)
Di sebuah siang hari yang garing dan mati gaya, mencari sebuah tempat yang sejuk dan bisa nongkrong lama di sekitar Denpasar (karena nunggu jam misa) akhirnya cari-cari di instagram nemu tempat yang instagramable ini. Namanya 9/11. Lokasinya di daerah Teuku Umar. Dari luar bangunannya menjanjikan banget, eksteriornya keren, pas masuk juga ver cozy.
Di sini makanannya memanjakan mata dan lidah. Snack2nya asyik dan minumannya enak2... salah satu favorit saya adalah blend Nutella nya yang bikin mood naik drastis, apalagi di tengah teriknya kota Denpasar perlu banget nih minum gulaaaaa.. supaya ga lemeessss....
Di lantai atasnya ada barber shop dan butik kecil, dan ada private room yang juga asyik buat event2 private, kemarin ini lagi ada bridal shower. Tempatnya kalo malem kayaknya oke banget karena meraka ada balkon ke arah luar yang kalo malam hari bisa liat city view kota Denpasar
Mencari tempat menginap di Ubud, salah satu yang recommended adalah Alaya Hotel. Berlokasi tepat di jalan utamanya yang banyak cafe dan tempat belanja, tepatnya dekat sekali dengan Bebek Bengil (hehe saya sampai 2 kali makan di Bebek Bengil) jadi gampang kalo kelaparan dan pengen makan bebek paling lezat se Ubud Raya.
Nginep di Alaya ini tapi harus siap2 menyatu dengan alam ya karena kamar mandi nya ga berpintu wkwk.. tapi tenang ada korden koq. Cuma agak ribet aja jadinya haha.. yang special dari Alaya selain tempatnya yang nyaman adalah restorannya yang terkenal yaitu Petani Restaurant.
Di sini sering diselenggarakan event2 kuliner terkenal. Dan banyak juga orang2 yang sengaja makan siang atau dinner di restoran ini. Saya dan teman2 juga (selain sarapan tentunya) menyempatkan dinner di sini. Beberapa menu yang kami pesan bisa dilihat berikut ini.
Overall makanannya enak-enak, terutama Fetucinne (saya request pakai cheese sauce, karena di sini standarnya tomato sauce) dan pizza! OMG enak bingit sampe lupa lagi diet hehe.. Di sini tapi nampaknya mengunggulkan menu Indonesia mereka, terlihat dari konsep tempat dan namanya, tapi mungkin ini berlaku untuk turis asing. Kalo untuk kita bisa menemukan makanan tradisional yang lebih enak dari di sini.
Untuk makan pagi yang menginap di sini agak unik karena bentuknya ga all you can eat atau buffet, tapi kita memesan appetizer, main course yang kita mau. Namun untuk coffee tea, buah, roti, dll biasa selalu disediakan. Ini bukan pertama kalinya menginjakan kaki di negeri asal usul (Cina) :D Pertama kali ke Cina, backpackeran berduaan aja dengan nyokap ke Hongkong (udah lama pengen cerita detil tentang backpackeran Hongkong ini.. tapi blm aja :)) semoga dalam waktu dekat ada waktu untuk nulis detil...) Nah kedua kali ini tak disangka-sangka ternyata bukan untuk liburan tapi untuk keperluan kerjaan, yaitu ke Guangzhou. Di samping tujuan utama datang ke sebuah tempat yang baru, selalu ada 2 hal yang wajib saya lakukan (melebihi berkunjung ke tempat wisata :D) yaitu kulineran dan lari pagi :D :D Sejak punya bisnis di bidang makanan, tujuan saya kulineran selain yang emang enak dan khas daerah tersebut, tentu yang ruameee dan sedang hype di kalangan anak muda. Supaya bisa mempelajari berbagai insight berbeda, di berbagai belahan dunia. Berikut beberapa spot kulineran yang saya coba, ada beberapa yang saya ga recall namanya (missing font), tapi semoga petunjuk nya cukup jelas untuk bisa menjadi rekomendasi :)) Enjoy! 1. Tiger Topoki (3/5) http://4sq.com/1s9m33y Tempat ini berada di sebuah bangunan seperti mall, tapi katanya sih bukan mall, tapi merupakan support building karena dekat dengan Guangzhou Opera House. Dan memang sebagian besar orang yang ke area ini adalah untuk melihat Guangzhou Opera House atau berfoto dengan Canton Tower.
Makanan di Tiger Topoki sendiri, seperti bisa ditebak tentu makanan Korea, dan tentunya Topoki! Sebelumnya saya pernah makan Topoki (sekali-sekalinya), saat kumpul bareng teman2 sekolah yang pulang dari sekolah di Cina; dan mereka sukaaaaa bangettttt dengan Topoki. Jadilah waktu itu kami masak-masak sendiri di rumah, masak masakan Topoki ini. Topoki sendiri seperti disebut dengan rice cake, di masak dalam kuah merah yang spicy dengan berbagai macam campuran. Yang menarik dari cara makan Topoki ini adalah kita memasak sendiri dengan pot dan kompor di atas meja. Ga seperti Topoki yang dulu saya dan teman-teman masak sendiri di rumah, yang ini jauh lebih enak!!!!! Saya yang ga terlalu suka, lumayan makan dalam porsi besar! Plus ada menu-menu lainnya juga seperti mie telor, nah ini pasti suka sih soalnya mirip Indomie, haha! International brand always inspires me. Kalo ada orang lain yang bisa bangun International Business Chain, build their values sampai share lots of meanings to their customers, it means that the track is there *crossfingers* will get there soon.
Somehow pengalaman traveling sendirian ke luar negeri sangat terbantu dengan adanya International Business Chains, mostly McD and Starbucks cos they're everywhere and you'll always be save with them. Save di sini makna nya banyak, dari mulai feels like home (ga asing), you know the standards and of course untuk menghindari gap antara expectation & facts. Picture taken at McDonald's Paris Wagram saat luntang lantung ga jelas nunggu jam misa di Saint Joseph's Church (anyway it's a beautiful church, reat community!) Di sekitar lokasi banyak tempat yang layak dikunjungi seperti Arc de Triomphe dan sederetan toko untuk shopping dan beragam cafe di Champs Alysees. Note : This special package of espresso and 3 cute cakes cost 3 euros saja. All taste great! Really blessed bisa dapet kesempatan memperkenalkan produk ke Pak Dubes Indonesia di Paris yang super baik hati. This opportunity is one step to bring this masterpiece product to the most beautiful city in the world!
Ternyata Paris ga seperti di Australia-Sydney specially- yang berlimpah produk Indonesianya. Kalo di Sydney ada banyak "toko Indo" alias toko2 yang jual produk2 Indonesia lengkap, dari mulai Indomie, pop mie, sambel cap jempol, bumbu pecel sampe tolak angin! Tapi kalo di Paris produk Indonesia ga beredar sebanyak itu, paling bisa ditemukan di beberapa tempat di China Town dan itupun melalui jalur distribusi Thailand. Alkisah cerita Pak Dubes, di Indonesia ada yang sudah sukses buka tempat makan ala Indonesia (dengan kemasan takeaway ala rice bowl) yaitu seorang anak muda (unfortunately bernama Stephanie juga -probably got the wrong spelled) berumur 24 years old! Cool! Di sana jual berbagai masakan Indonesia yang disajikan dengan nasi dan berkonsep fast food so orang2 bisa take away dengan mudah. Really inspiring! So.. wait for the most delicious fried rice in the whole world ROCK THE PARISSS!!!! Picture taken at Arc de Triomphe -Paris- Last time journey to Paris bener2 'kemana kaki membawa', karena selain sendirian, ga ikut tour dan krisis batre dan internet (belum beli local sim card- karena hari Minggu pada tutup! WT* di Indonesia pabalatak tukang sim card, hari apa juga). Anyway but ga jelas luntang lantung alias ngebolang bener2 bikin kita percaya sama yang namanya destiny. Tempat mana yang akan kita temuin, we'll never know, tapi begitu nemu tempat yang spesial banget, berasa really blessed! Seperti salah satunya toko coklat ini bernama Le Comptoir de Mathilde, atau bahasa Indonesianya "Warung Bu Mathilda". Dari luar so classy.. pas udah masuk juga coklat2nya beragam dan banyak yang unik2 dan harganya pun ga mahal. Di sini selain bisa beli coklat2 jual juga berbagai wewangian dari bunga dan rempah. Recommended banget untuk beli oleh2 atau cari cemilan simple yang bisa dikunyah sambil jalan. Untuk oleh2 mereka juga punya banyak packaging2 lucu. Tepatnya saya menemukan tempat ini saat get lost menuju Centre Pompidou -one of the best museum ever visited (contemporer art)-. Di sekitar sini juga ada beberapa sightseeing lain yaitu kolam museum yang unik banget (will update the picture at the other post) dan gereja tua, all in one area.
Ada funny story, awalnya saya beli banyak coklat untuk oleh2 di toko ini, tapi pas lagi di kereta malam menuju Nice perut keroncongan terpaksa dilahap dan ternyata enak coklatnya, jadinya bener2 ga ada yang tersisa untuk oleh2 T_T *sorry for that.. So this place is very special and very recommended! Monaco is a very unique country. Katanya sih ini negara terkecil di dunia, bisa jadi sih.. soalnya emang kecil banget dan akses utamanya adalah lewat Perancis, jadi mereka yang dateng ke Monaco harus landing di Nice (Perancis) dulu. Setelah dari Nice ada yang naik mobil (sekitar 45 menit) atau naik helikopter. Di Monaco sendiri ada beberapa area, yang paling terkenal dan banyak kegiatan turisnya di Monte Carlo. Monte Carlo sendiri kecil banget, sehari juga kayaknya habis diputerin. It's a very nice place, karena semuanya tertata dengan rapi, just like a huge mall-tepatnya sebuah kawasan resort. Walaupun banyak aktivitas penduduk normal seperti salon, sekolah, supermarket, dll. Di sini ga susah untuk keliling, kalo jalan kaki lumayan capek karena daerahnya benar2 naik turun dan naik turunnya super tinggi-tinggi, jadi high heels very not recommended. Sepatu aja harus yang nyaman, karena bener2 capek jalannya. Untuk bisa tembus dari tempat yang tinggi banget ke yang rendah banget, beberapa lokasi mereka ada lift untuk public. Untuk berkeliling rekomendasinya adalah dengan bis. Ada beberapa jalur bis, dan mudah banget dipahamin. Semua bis juga memutar alias balik arah di ujungnya, dan jaraknya pun dekat-dekat, jadi ga usah khawatir nyasar atau salah naik, karena bisa turun di mana aja dan balik ke track awal. Tarif busnya sekitar 2 Euro per sekali naik, agak lebih mahal dibanding di Perancis yang naik subway dengan jarak yang sangat jauh aja cuma 1.8 Euro. Tapi worth it, karena jalan kaki super capek di sini dan sekaligus liat2 seluruh area Monte Carlo dengan naik bus ini. Anyway, di Monte Carlo kayaknya kopi nga terlalu jadi hal yang populer (ga kayak di Paris yang punya banyak coffee boutique). Di Monte Carlo lebih banyak restoran jadi agak susah cari tempat yang nyaman buat ngetik2 ngopi2. Akhirnya berakhir di sini deh.. Starbucks.
Tapi gpp saya memang nyoba Starbucks di negara yang beda-beda. Mau tes aja, apakah Caramel Macchiatonya sama ga kayak yg di Indonesia. Terakhir nyoba yang di KL nga enak, lebih enak yang di Indonesia dan rasanya agak jauh ya. Tapi di Monte Carlo ini ternyata cukup enak, lebih light, ga semanis dari yang di Indonesia. Overall I liked it very much!Selain roti-roti, di Monte Carlo ini Starbucksnya punya banyak pilihan jajanan lain. Ada sandwich, dan ada yoghurt! Yoghurt yang saya beli super recommended! Dan kasi saya inspirasi ternyata makan youghurt pakai grain cereals gini enak banget! Karena mendistraksi rasa yoghurt yang yahh... you have admit it-kurang enak! Tapi dengan si cereal ini jadi bisa nikmatin yoghurt sampai habis. Overall Starbucks di Monte Carlo ini tempat yang recommended untuk stop by internetan, minum kopi, cemal cemil, dan nikmatin outdoor ambient. Di sini ada area outdoor nya very comfortable, gedung2 di sekitarnya juga bagus2, udaranya juga very warm (karena kebetulan pas saya ke sana end of spring-mau summer). Starbucks yang saya datangi ini tepatnya di 1 Rue de la Colle, ga sulit dicari karena dekat dengan bus station dengan banyak jalur bus juga. Worth to visit. |
Categories
All
Archives
May 2023
AboutNothing brings people together like good food |