Beberapa hari lalu saya dan teman2 baru saja kembali dari salah satu event lari di Indonesia yang paling diminati yaitu Samosir Ultra Marathon 2016. Event lari ini diselenggarakan di Samosir Sumatra Utara atau lebih dikenal dengan Danau Toba.
Event ini sudah lama sekali ada dalam agenda saya dan teman-teman, jadi memang sudah banyak hal yang dipersiapkan, lebih-lebih saya berencana untuk menjadikannya Half Marathon pertama saya. Cerita gimana tiba2 akhirnya saya daftar Half Marathon juga cukup lucu, karena awalnya saya kira "bisalah" ikutan Half Marathon, akhirnya ya nekat aja daftar, sambilan pengen ngubah lagi jadi 10k tapi ga dapet2 aja kontak panitianya dan akhirnya membulatkan tekad untuk nyoba 25k (karena ini seri Ultra Marathon jadi ga ada 21k adanya 25k).
Akhirnya beberapa bulan sebelumnya pun keras berlatih untuk mempersiapkan 25k pertama saya ini. Hotel udah di booking sejak lama, sepatu udah disiapin, baju-baju celana semua udah ready banget untuk tempur habis-habisan, sampai tiba di lokasi dan ada hal tak terduga yang terjadi :D :D
Jarak hotel dan lokasi acara yang super jauh, ga menyangka Pulau Samosir begitu besar
Akhirnya dengan berat hati kami memutuskan untuk nga jadi lari 25k dan hanya ikut yang 10k saja T_T Cukup mengecewakan butttt... everything always happens for a reason, dan ga nyesel udah ikutan Samosir Ultra Marathon yang keren ini. Banyak pelajaran berharga seperti salah satunya adalah lebih teliti tentang tempat penginapan, datang beberapa hari lebih awal akan sangat recommended untuk race yang jauh (Half Marathon or Marathon) supaya badan betul2 sudah ready dan bisa give it the best.
Pelajaran lainnya adalah tentu saja mempelajari yang namanya elevasi :D Salah satu hal baru yang saya temukan di event ini adalah "Oh ternyata ini yang namanya Ultra Running >__<". Cukup shocking dan langsung aja di kilo pertama udah bersyukur banget ga jadi ikut yang 25k, karena yang namanya Ultra Running artinya adalah FULL TANJAKAN TIADA HENTIIIIII...... :D:D amazing banget, sampe terpana deh dengan tanjakannya. Untuk rute 10k yang saya ikuti sekitar 3 kilo pertama Full Tanjakan Extreme, kemudian 2 kilo berikutnya tanjakan ringan, datar dan berbatu dan sisanya putar balik baru rute menurun.
Ultra juga selalu mengkombinasikan dengan track berbatu, jadi harus ready dengan jalan non aspal yang cukup mendorong badan dan kaki bekerja lebih ekstra. Walaupun di rute 5 kilo terakhir menurun, ternyata turunan tidak boleh diremehkan juga, salah-salah posisi saat menuruni jalan yang terjal bisa bikin otot-otot sakit, seperti saya yang tiba-tiba di 1 kilo terakhir nyeri punggung bagian belakang (udah kayak nenek-nenek :D).
Saat rute pulang dari Samosir menuju Medan, saya sempat melewati track yang dilalui oleh para pelari rute 50k. Rutenya nga bisa dipikir pake logika :D Fully tanjakan 25k ke atas FULL yah... LITERALLY FULL... nga ada landai-landainya sama sekali, di pinggir tebing, seperti menyisir perbukitan. Saya yang ngelewatin rute itu pakai mobil aja udah dag dig dug, dan pusing2... Apalagi kalo ngelewatinnya pakai lari... Truly salute dan standing applause, sembah sujud sama para Ultra Marathoners, you guys deserve anything you want in your life! *crossfingers someday I'm going to be one of them...
Anyway event ini truly inspired me a lot. Dari orang-orangnya, tracknya, mental, apalagi keindahannya. In loveeee... totally in love with this place. God must be fall in love when He created Samosir. Ga hanya keindahan alamnya yang luar biasa, orang-orangnya pun baik-baik dan love-able, churches everywhere, seems like we can feel love easily here.
Walaupun nga jadi lari 25k kali ini, but never been as ready as after this moment, untuk bisa lari Half Marathon, no pressure, only LOVE. Looking forward for Half Marathon in Lombok at December. Wish me luck! ;))
0 Comments
Leave a Reply. |
Categories
All
Archives
May 2023
AboutNothing brings people together like good food |