[RUNNING] How it feels to have a 1:47-400m personal record ~Day01 #JuliNgeblog

Beberapa waktu lalu saya sempat ditanya oleh seorang teman, "Apa sih enaknya lari?".

​Teman saya ini pecinta diving sejati dan selama ini ga pernah terpikir untuk lari secara serius.

Sebetulnya pertanyaan itu menarik juga untuk saya tanyakan ke diri sendiri, karena yang awalnya nga suka lari sekarang bisa seniat itu (seniat itu = bangun jam 5 pagi, keluar rumah saat masih gelap gulita dan khusus bayar pelatih untuk latihan lari).

Akhirnya saya berpikir dan bertanya ke diri sendiri juga kenapa ya saya jadi mau mengorbankan banyak hal untuk berlari. Hal pertama yang terlintas di benak saya terkait jawaban pertanyaan itu adalah tentang apa yang saya rasakan setelah berlari. Setiap orang punya perasaan yang berbeda-beda tentu setelah berlari, kira-kira inilah yang saya rasakan :

• Merasa berhasil melewati sebuah tantangan yang berat; literally just like what I wrote. Sama seperti semua orang pada dasarnya saya masih suka malas untuk lari, karena lari itu capek. Tapi setelah menyelesaikan sebuah task lari (apakah task dari pelatih lari atau lari 5k atau 10k) saya merasakan perasaan "berhasil". Pada akhirnya perasaan ini yang memberi makan "kejenuhan" dan "kebosanan" saya sehari-hari. Saya ga terlalu paham sih apakah ini "kecanduan" atau menjadikannya sebagai "makanan jiwa" (bahasa inggrisnya koq soul food ya :D); saya juga ga tau apakah ini sehat atau tidak dan tidak tau juga sampai kapan berlari ini bisa jadi makanan jiwa saya yang bisa memuaskan saya setiap hari (yes, setiap hari!)

• Merasa checklist olahraga di hari tersebut sudah done, dan bisa makan apa aja! Walopun pada kenyataannya juga ga betul2 makan apa aja sih... tapi somehow rasa "aman" itu yang bikin mood bagus seharian dan tentunya membuat gw merasa aman dari menjadi gemuk.

• Lari itu keren. Tapi ini hanya berlangsung beberapa saat awal sih. Ke belakang-belakang ini ga jadi penting lagi (karena pengorbanan besar akhirnya ga setara juga dengan keren). Seorang teman mengajarkan kepada saya tentang sebuah hal kecil sebagai afirmasi, yang mudah sekali dilakukan. Seperti yang saya lakukan saat awal-awal mulai tertarik dengan lari, saya memenuhi feed instagram saya dengan berbagai hal tentang lari. Jadinya lama-lama cukup terobsesi (in a good way) dengan menjadi seperti pelari-pelari keren di instagram.

• Kalo poin 1 dan 2 bahas tentang perasaan setelah berlari, alasan ke4 saya ini adalah perasaan saat berlari. Setiap saya berlari seringkali saya melakukannya dengan terus-terusan bersyukur (jadi pengalih juga kecapekan saat lari ga sampe2 :D) Karena saya merasa bahwa saya memiliki waktu untuk berlari, menikmati udara yang bagus, pemandangan yang indah, kaki yang masih mampu berlari, kesehatan yang baik, angin yang menyentuh kulit, keringat yang keluar; semua yang terasa saat berlari sangat mudah untuk dikonversi menjadi rasa syukur. Perasaan ini truly tak tergantikan. Kemewahan yang bisa dinikmati ini betul2 tidak bisa dibeli dengan uang.

• Quality Time dengan diri sendiri. Saya pernah baca juga kalo berlari adalah bentuk lain dari meditasi. However kayaknya betul, karena dalam berlari kita harus bisa mengatur ritme diri kita sendiri, mengatur nafas dan bertahan. Meditasi memang keren, tapi dalam meditasi tersebut yang saya paling rasakan bermanfaat adalah bahwa berlari ini adalah Quality Time dengan diri sendiri, think or longing about anything, cuma berdua aja dengan diri sendiri.
• Feel healthier. Of course alasan yang ini saya rasa berdasarkan logika biologis. Tentu saja yang namanya olahraga pasti ada manfaatnya. Paling simple buat saya adalah bisa BAB setiap hari (seringkali lebih dari sekali) udah merupakan berkat yang patut disyukuri (karena mengingat perasaan kalo ga bisa BAB menderitanya amat sangat), ga cepet capek (jalan atau lari kemana aja dijabanin dengan ga merengut), dan lancar kentut (berkat juga kan.. kebayang kalo ga bisa kentut super menderita!)

Sejauh ini saya bertahan dengan alasan-alasan tersebut di atas sehingga saya jatuh cinta pada berlari. Hingga hari ini saya mencatat rekor pribadi untuk bisa berlari 400 m (1 keliling lapangan) dengan waktu 1:47. Saya ingat banget waktu 1 tahun lalu memutuskan untuk rajin olahraga dan mulai lari di lapangan, 1 kellingnya adalah 3-4 menit.

Saya percaya berlari tidak pernah mengecewakan atau mematahkan hati karena hal ini adalah hanya tentang diri kita. Kalo kita bisa lebih baik, kesenangannya juga buat diri kita sendiri, kalo lagi ga bisa lebih baik (ga ada perkembangan atau lagi malas), yang dealing with those things juga diri kita sendiri.

Di bulan September nanti saya berencana untuk berlari 25km pertama saya *crossfingers, never knew how far will I run... surely everything done with a cause. Those are mine, what's yours?

Tentang Hashtag
Jadi semangat karena nemu tantangan #JuliNgeblog oleh NIta Sellya, mengingatkan saya betapa banyaknya hal yang saya ingin ceritakan kepada dunia :D Hopefully 31 hari ke depan ga ada yang bolong nulisnya *crossfingers