Bosen nginep di hotel? Let's go cari yang seru-seru di Airbnb. Di Bali sendiri alternatif untuk nginep selain hotel emang banyak banget... dan udah beberapa kali juga nyoba tempat yang seru-seru! Salah satunya yang instagramable banget ini yaitu Villa Mint di Seminyak.
Lokasinya sendiri ada masuk dari Jalan Raya Seminyak dengan patokan dekat The Haven. Dari Jalan Raya Seminyak ini ada gang kecil bernama Gang Mila, masuk dan mentok sampai ujung. Di sepanjang gang ini juga terdapat beberapa penginapan lain.
Ini super hidden gem! Karena seperti biasa vila di Bali, pintu masuknya kecil, tapi pas masuk wihhh langsung pool dengan berbagai sudut estetis yang bikin pengen foto-foto terus :))
Di sini kita tetap bisa bawa mobil, karena gang nya masuk mobil dan walau di depan vila nya ga ada parkiran mobil, tapi di sebelahnya bisa parkir mobil. Namun untuk lebih pastinya, kalo jadi menginap di sana ada baiknya ditanyakan lagi ke host nya.
Di sini terdiri dari 3 kamar, semuanya menghadap ke tengah yaitu center of placenya: pool! Jadi pool nya emang tiktok-able dan instagramable banget deh! Bisa breakfast at pool jugaaaaa dan foto-foto sampai puas!
Selain ada 3 kamar, di sini ada dapur, ruang makan, living room dan ada spot-spot kecil duduk-duduk beberapa. Plus dapet bonus kucing :D kayaknya di mana-mana vila atau tempat apapun juga selalu dapet bonus kucing :D Jadi karena ada bonus kucing, berhati2 lah mengenai makanan yang disimpan di meja misal... karena vila ini bener2 outdoor banget jadi bisa terakses hewan kapan saja :)))
Secara estetis ga ada yang ngalahin deh oke banget! Dan kebersihannya juga oke banget! Kemudian air panas aman.. walau di kamar yang saya tempati tidak semaksimal itu panasnya... beberapa hal yang jadi pengurang poin juga (walau nga parah) adalah handuknya yang kurang menyerap :D Tapi sisanya oke bangetttt...
Tapi Bali selalu indah dilihat tidak seindah itu dinikmati :D karena yeesss udaranyaaa luar biasaaaa hehe... jadi sebetulnya ga terlalu lama menikmati area luar juga... karena kebanyakan waktu pasti mendekam di kamar Ac-an hehe...
And overall this place is recommend kalo pengen cari yang experience baru di daerah Seminyak... untuk lari juga rutenya enak, bisa ke arah pantai dari sini... dan di sekitarnya juga banyak tempat pijat... tempat makan... supermarket... semua walking distance!
0 Comments
Udah dari jaman sekolah pengen banget punya pengalaman belajar di NTU. Karena kampus ini juga sangat terkenal ya di Indonesia karena emang deket juga jaraknya Indonesia-Singapur pastinya jadi salah satu referensi untuk jadi tujuan belajar.
Selected as Young Global Leaders as part of World Economic Forum Program, banyak banget manfaatnya. Salah satunya adalah kesempatan untuk belajar di berbagai kampus terbaik di berbagai belahan dunia. Salah satunya yang saya ikuti adalah Executive Program di NTU, secara deket wajib banget nih ikutan :))
Topik Executive Program NTU waktu itu adalah tentang Smart and Modern City. Tentu saja Singapur jadi kiblat dan contoh yang sangat excellent soal sistem dan infrastruktur. Selama program, partisipan diberi ekspor terkait cara kerja sistem masyarakat dan infrastruktur yang berjalan di Singapur.
Pengalaman paling menariknya adalah tinggal di kampusnya. Karena saya memilih untuk tinggal di kampusnya dibanding tinggal di kota Singapur (lebih kurang berjarak 30 menit by car atau kalo naik public transport bisa 1 jam). Dan baik untuk mahasiswanya (banyak dorm di sini) ataupun yang mengikuti Executive Program, tersedia fasilitas untuk stay di kampus.
Fasilitas tinggal di kampusnya pun oke banget, standar hotel :) dengan kamar yang nyaman, kamar mandi dalam, perlengkapan seperti setrika, hair dryer semua lengkap. Plus sarapan juga tentunya :) dan sarapannya enak2 bener2 standar hotel :))) Lokasi penginapannya di Executive Center mereka pada map berikut...
Fasilitas breakfast di Clubhouse berikut ini...
Dari dalam kampus juga tersedia bus shuttle yang bisa membawa kita dari antar gedung ke gedung di dalam area kampus ataupun sampai luar kampus.
Suasana belajar di NTU bener2 kondusif banget.. dengan fasilitas building yang nyaman dan juga lingkungan belajar yang serius emang bikin mood belajar di sini meningkat :))
Some iconic buildings in NTU...
Public Facilities Case Studies below...
1. Center For Healthcare Innovation
2. NTU Lee Kong Chian School of Medecine
3. Singapore Mobility Gallery
Berawal dari beberapa kali lihat iklannya di YouTube, dan lagi cari2 next movie to watch, film Don't Worry Darling ini menarik untuk ditonton.
Beda banget dengan awalnya nonton iklannya, ga nyangka kalo ternyata filmnya Sci-Fi banget! Karena settingan mereka yang kayak vintage movies jadi ga nyangka banget genre nya ternyata Sci-Fi dan seru! Dan setelah gw baca2 (dan baru sadar kenapa gw suka film ini) tipe film seperti ini juga disebut dengan genre thriller pshycology :)) Walaupun di IMDB score nya cuma 6.2/10 tapi bagi yang seleranya pas (seperti gw) film ini 8.5/10 sih.. hehe bener2 works and bagus banget di tengah kebosanan film2 lain yang ga membangkitkan curiousity sepanjang nonton. Yes film ini jadi ga berasa bosen dan pas selesai juga masih excited karena penonton dibuat bertanya-tanya sampai akhir cerita juga (maka perlu banget disambung dengan hunting end scene explanationnya wkwk :D)
Film ini bercerita tentang sepasang suami istri Jack Chambers dan Alice. Di awal film diceritakan kehidupan mereka yang sempurna. Dengan suami yang kerja, berangkat pagi pulang malam dan istri yang masak, bersih-bersih rumah sekaligus happy2 bareng temen-temennya. Kondisi semua keluarga, tetangga-tetangganya semua happy, lingkungan bagus, karir bagus, bener-bener kondisi yang semua orang cita-citakan.
Konflik mulai ada saat sang istri Alice ngeliat istri tetangganya berperilaku beda dan akhirnya bunuh diri. Tapi semua orang ga ada yang percaya kalo istri tetangganya itu bunuh diri. Sampai suatu saat Alice saat jalan-jalan ngeliat ada pesawat jatuh dan karena dia mau nolong korban pesawat jatuh itu, akhirnya dia nyamperin dan "keluar" dari zona warga alias masuk ke area yang sebenarnya dilarang. Saat dia keluar, tanpa sengaja dia sampai ke headquarter yang banyak diomongin sama warga tapi udah jelas bahwa warga ga boleh menghampiri kesana, dan karena ada dorongan rasa ingin tau juga akhirnya saat sudah sampai di headquarter yang bentuknya berada di tempat yang tinggi dengan kaca melingkar di seluruh bangunan, Alice menyentuh kaca headquarter itu dan sejak itu ingatannya dan pikirannya jadi terganggu. Selain tokoh Jack, Alice dan tetangga2nya, yang menarik dari film ini juga adalah sepasang suami istri "bos" mereka semua alias owner dan pimpinan tertinggi dari komunitas ini, yaitu Frank dan Shelley. Mereka digambarkan sebagai sepasang suami istri yang juga ideal dengan rumah yang besar dan Frank sebagai tokoh dengan leadership yang kuat dan mengatur semuanya.
Tentu aja gw ga akan sampai spoiler :)) Tapi bagi yang suka genre dan tipe film seperti ini rekomen untuk nonton dan jika udah nonton belum beres "logika" nya bisa baca end of scene explained di sini ya.
O ya film ini di sutradarai Olivia Wilde yang juga memerankan salah satu tokoh sebagai salah satu tetangganya dan film ini memenangkan The Drama Movie of 2022 di @PeoplesChoice Awards! Happy watching! Bagi yang suka mengamati soal Entrepreneurship atau psikologi pasti udah mengikuti perkembangan kasus Theranos, specially the story about the Founder, Elizabeth Holmes. Tapi tentunya kalo hanya dari baca-baca berita kita dapet sepotong-sepotong dan ga terlalu detail ya, that's why seru banget karena di Disney+ sudah ada filmnya. Tapi seperti yang kita tau ya kalo sudah dibuat film bisa jadi ga sepenuhnya 100 persen detail dan story nya sesuai aslinya, tapi at least bisa tau sebab akibat dan beberapa detail yang emang nyambung sama realitanya yang bisa disimak. Elizabeth Holmes yang adalah seorang drop out dari Stanford dan menjalankan ide besarnya untuk membuat terobosan di dunia tes darah di Amerika Serikat ini punya banyak angle yang menarik untuk dipikirin. Bukan karena semata-mata apa yang dilakukan melanggar hukum dan "kelewat batas" tapi masih banyak hal yang menarik yang bisa kita pelajari terutama dari dunia Entrepreneurship. 1. Aspiration Kalo ngeliat filmnya Dropout, keliatan banget Elizabeth Holmes ini terinspirasi, dapetin aspirasi dan cenderung ke arah fanatik sama Steve Jobs. Punya dan sering mendengar cerita sukses orang besar emang jadi modal awal untuk membangun entrepreneurship di diri kita. Ya iyalah kalo kita ga ada inspirasi gimana kita bisa ngebayangin kan... makanya cara paling gampang (at least dari yang selama ini saya jalani) adalah kalo ada orang sukses, berarti kita harus tau apa yang dia lakukan buat mencapai kesuksesan itu. Dari beberapa kondisi 'down' nya si Elizabeth Holmes ini, keliatan banget ujung2nya dia refer to her aspiration... orang-orang hebat yang selalu dia jadikan contoh story juga waktu ngeyakinin investor-investor kalo innovation never been easy, kalo change something BIG emang butuh sesuatu yang juga gede termasuk pengorbanan (we can still take it positively in our own terms and context ya :)) Perlu banget kita membangun aspirasi di sekitar kita, ga cuma dengan siapa kita sering ngobrol, ketemu, terlibat di community/organisation atau dengan menciptakan lingkungan kita sendiri seperti algoritma Youtube, Tiktok, Instagram yang kita ciptakan sendiri... kalo selama ini merasa masih banyak "sampah" nya alias yang banyak malah membuat kita "mundur", "mental hurt", ga produktif, yuk secara sadar kita ciptain algoritma sosmed kita yang lebih baik. 2. Fake it till you make it Haha pasti kalo kita definisikan "literally" dari case Theranos emang jangan ya... karena sudah kelewat batas.. kita tetep masih dibatasi dengan yang namanya hukum termasuk sosial dan budaya. So you know what I mean by 'fake it till you make it'. Belum bisa jadi leader yang sempurna? Let's try to do the best. Belum bisa public speaking dengan perfect? There's always be lessons to learned every time we try... Belum bisa jalanin strategi bisnis yang oke... selalu ada kesempatan untuk make it better and improve... Mereka yang ahli dan jago juga ga langsung tiba2 lahir bisa... there's always be day 1 and you have to fake it... cos that's the way we learn somehow... 3. Grit Gila banget sih GRIT adalah 1 kata yang ngegambarin tokoh utama yang bikin gempar dunia persilatan Silicon Valley ini. 4 thumbs up buat mental dan out of comfort zone nya yang terus nahanin kondisi yang ga ideal. It's not an easy thing to do... dan seperti studi riset yang diceritakan Angela Lee Duckworth di Ted about Passion and Grit (baca lebih detail di sini) kalo yang bisa bikin kita terus sampai ke titik yang mau kita tuju adalah GRIT atau kemampuan kita bertahan di kondisi yang ga ideal ada yang menyamakan juga dengan persistance (persistensi). Ada kencenderungan yang kuat di sini bisa jadi karena faktor didikan kita, tapi tentunya bisa dilatih sama seperti kemampuan-kemampuan dalam Entrepreneurship lainnya. Banyak yang suka ngetes kecenderungan ini dari kecil, kayak yang viral beberapa waktu lalu "candy challenge" yang sering dilakuin untuk anak-anak yang masih balita. Di sini mereka di tes seberapa mereka mau menunggu untuk sesuatu hasil yang besar (jika mereka mau menunggu sampai orang tuanya kembali mereka akan dapat permen lebih banyak). So.. seberapa tinggi tingkat GRIT kita? Atau sedikit2 udah gampang nyerah? So at least itu dia 3 hal yang bisa dipelajari dari film DROPUT yang mendapatkan inspirasi dari kisah nyata Startup Theranos yang sampai sekarang kasus hukumnya masih berlangsung. Bagi yang suka dengan dunia startup dan cerita Entrepreneurship, film ini recommend banget! Apa lagi nih menurut kalian pelajaran yang bisa diambil dari case ini? Share di comment ya... Mendapatkan pendapatan 1 M itu besar ga sih? Banyak yang kadang karena belum pernah mengalami sendiri, mendengar kata 1 Miliar adalah kata serem atau ngeri atau "ga kebayang" atau yang pesimis suka bilang "ga mungkin".
Tapi dalam dunia bisnis mendapatkan omset 1Miliar tentunya sangat mungkin! Karena banyak orang yang sudah melakukannya. Bisnis sendiri ada kategori dan model yang bermacam-macam. Ada yang misalnya dalam bentuk "jasa" kita sebagai konsultan atau menangani proyek, nah definisi dari nilai 1 M dalam tipe bisnis ini juga berbeda dengan jika model bisnis nya "menjual produk" misalnya seperti makanan dan minuman (kuliner). Contoh kalo proyek, karena masih junior /belum terlalu berpengalaman kalo sekali handle proyek nilainya 15 juta.. berarti kalo mau total bisa dapatin 1 M pertama, 1 M dibagi 15 juta = 66-67 proyek. Kalo per bulan bisa nanganin 1 proyek brti butuh 5 tahun... atau kalo ternyata cuma 2 bulan sekali dapat proyek dan asumsi ga ada peningkatan kualitas (dapat proyeknya nilainya segitu terus) berarti bisa dicapai dalam waktu 10 tahun... Trus beda tipe bisnis model lagi misalnya "retail" atau jualan produk ke satu per satu orang /pembeli... bisa makanan misalnya (kuliner, termasuk minuman juga). Kalo kita usaha outlet kecil misal kayak gerobak/booth biasanya omsetnya kisaran 500.000 per hari, dikali 30 hari = 15juta per bulan. kalo pengen dapat 1 M dari model retail seperti ini dalam waktu 1 tahun berarti pendapatan per bulannya harus 80 jutaan, alias 5 gerobak/booth. Ternyata ada pilihan model bisnis dan industri (produk) yang bisa kita jadikan alternatif untuk mencapai 1 M pertama kita! Bayangin susah ga sih ngelola 5 booth/gerobak? kalo dipikir2 waktu yang dipunya sehari 24 jam.. dikurangi tidur mandi makan 8 jam, masih sisa 16 jam.. lebih dari cukup ngelola 5 gerobak/booth... berarti yang namanya dapetin 1M pertama dari bisnis itu kebayang juga ya.. ga susah2 amat sampe "ga kebayang" dan "ga bisa dihitung"... tapi tentunya ada banyak yang bisa mewujudkannya tapi ada juga yang "ga bisa bayanginnya" tapi minimal karena kamu sudah baca artikel ini jadinya kamu sudah "bisa bayangin salah satu caranya" tinggal cari tau detail eksekusinya gimana... oh ada yang namanya ilmu ngerancang produk yang menjual, biar kalo bisnis di gerobak/booth mudah cari konsumen, ohh ada ilmu nentuin harga jual (biar konsumen ga lari karena kemahalan), oh ada ilmu menghitung hpp dan keuntungan dari produk yang dijual (biar ada untungnya donkkk dan bisa nabung modal buka gerobak berikutnya), oh ada ilmu susun proposal bisnis (ternyata bisa cari investor asal kita tau nyusun proposal bisnis yang menarik dan bisa membangun kepercayaan calon investor), oh ternyata ada ilmu operasional, mengelola karyawan (biar bisa punya lebih dari 1 gerobak donk... biar tercapai 1 M nya!).. dan masih banyak ilmu2 lainnya yang ternyata emang harus dimiliki dulu sebelum praktek untuk capai 1 M pertama kamu! Gimana? bukan ROCKET SCIENCE (hal yang sangat sulit hingga tidak bisa dilakukan sembarang orang) kan cara cara dapatein 1M pertama ?! :) Beberapa bulan lalu, sebuah email sampai ke saya dan menginfokan bahwa saya terpilih sebagai Young Global Leaders 2019. Salah satu yang membuat saya happy adalah karena YGL ini merupakan salah satu community yang dikelola oleh World Economic Forum. Selama ini cuma bisa mupeng2 aja liat event2 mereka yang keren2 yang diselenggarakan di berbagai belahan dunia, termasuk Bali dan Jakarta juga :) happy berat akhirnya bisa jadi part of the community dan ikutan dengan event2 mereka yang buanyak banget ilmu dan networknya. Selama lebih kurang 5 hari, terdapat rangkaian acara yang ga habis2 ilmunya. Dari kelas besar hingga kelas2 kecil berdurasi sekitar 20 - 30 menit. Dengan berbagai pembahasan lintas industri dan khususnya pada isu-isu dunia yang relevan saat ini. Di malam harinya juga terdapat berbagai acara hiburan dan khususnya memperlihatkan berbagai kesenian khas Dalian dan China. Tentunya dengan berbagai kuliner yang nikmat2 ;)) Sewaktu pertama banget bisa Half Marathon... ga mungkin banget saya "telat" nulis cerita tentang "puas"nya experience tersebut.. Ternyata sampai juga di fase saya di mana Half Marathon menjadi hal yang tidak menakutkan lagi. Untuk berada di fase perkenalan dengan dunia lari tentunya tidak bisa "langsung-langsung" kecuali kita lahir dalam keluarga dan lingkungan atlet :D atau punya habit seperti atlet, seperti Shalane Flanagan pemenang New York Marathon 2017 yang memang sedari orang tuanya juga sudah pemenang Marathon semua :D :D Di awal tentu kita akan membiasakan diri dulu mengenal dan mencintai berlari. Target jangka pendeknya adalah mampu berlari 5km dulu. Setelah 5km bisa dan jadi biasa dan tentunya no preassure, bisa beranjak ke 10km. Sewaktu baru bisa 5km juga secara perasaan, tidak terpikir bagaimana bisa menyelesaikan 10km, padahal 5km juga aja udah kayak mau mati. Tapi begitulah selalu polanya, begitu kita menembus batas 10km, kemudian terbiasa kemudian mikir ga logis lagi bisa 21 km karena itu 2 kali lipat nya T_T tapi kemudian nge-push diri dan pada akhirnya bisa terbiasa 21 km.
Di fase ini, untuk ikutan lari HM menjadi suatu hal yang biasa, ga deg-deg-an lagi, ga gugup, ga terlalu kecapekan dan yang jelas HAVING FUN!!! Nahhh skarang nih PR nya gimana coba bisa menyelesaikan 42 km? mmmhhhh belum ada nyali, mental dan kemampuan yang mampir nih :D :D Doakan saya semoga inspirasinya bisa segera muncul ya ;))
Salah satu event Entrepreneurship yang sangat berkesan adalah event Entrepreneur of The Year yang diselenggarakan oleh Ernst & Young. EY sendiri memiliki banyak sekali program untuk mensupport Entrepreneurs di Indonesia, baik yang sudah berskala internasional maupun yang berskala start up.
Di tahun 2015 saya berkesempatan untuk ambil bagian di event paling keren yang pernah saya lihat ini Entrepreneur of The Year 2015 di Monte Carlo Monaco, event sekelas Golden Globe untuk dunia entrepreneurship.
Di tahun itu, saya terpilih sebagai pemenang Accelerating Entrepreneur yang berkesempatan tidak hanya hadir dalam event tahunan EY tersebut, juga untuk berpartisipasi dalam berbagai rangkaian acara. Overall rangkaian acara yang diselenggarakan di Monte Carlo, Monaco (one of the most beautiful place I've ever visited!) yang berpusat di Hotel Hermitage ini terdiri dari beberapa hari dengan berbagai rangkaian acara dan di akhiri dengan malam Gala Dinner.
Gala Dinner yang diselenggarakan di ballroom mewah ini menampilkan langit-langit bangunan yang bisa dibuka dan pemandangan fireworks show yang super stunning! Sebagai winner of Accelerating Entrepreneur, dengan 5 winners dari negara lainnya, saya diberikan berbagai program khusus, seperti mentoring dan business presentation di gedung Opera d' Monte Carlo yang terkenal.
Rangkaian acara lainnya adalah Press Conference dalam topik Women Empowerment di dunia entrepreneurship, CNBC Young Turks dan EY TV Interview. A whole cool experience and global exposure. Program Accelerating Entrepreneur ini juga berlangsung setiap tahun. Selain dari channel Endeavor kalian bisa juga apply sendiri dengan kepo-in event2 EY baik Indonesia maupun global.
Karena lumayan sering ke Cirebon, jadi nya hobi jajal hotel2 beda2 di sini... salah satu yang berkesan dan enak adalah Luxton. Pertama kenal Luxton tentu karena ada di Bandung, di lokasi yang sangat strategis yaitu di Dago. Ternyata di Cirebon juga ada dan baru!
Semahal2nya hotel, pasti kalah dengan hotel yang baru ;)) makanya tiap ada hotel baru pasti ga luput dari list ;)) ternyata secara desain betul aja... menarik banget dan berkelas... dengan tone yang maskulin, Luxton Cirebon ini karakternya gw banget hehe... salah satu pilihan andalan setiap ke Cirebon ;))
Can't believe sekarang baru sempet nulis tenang pengalaman luar biasa yang saya dapatkan dari menjalani proses menjadi Endeavor Entrepreneur :)) BIG SORRY for that ;D But last but not least, I have to tell how crazy the journey was and make truly impact! Hunt down by Endeavor Saking ga gaulnya saya, waktu pertama kali Endeavor kontak, saya ga tau tentang apa itu Endeavor, diajak meet-up oleh salah satu team Endeavor Indonesia, kemudian dijelaskan tentang organisasi nirlaba asal US yang sudah cukup lama eksis di Indonesia, yang saat dijelaskan tentang konsepnya saya cukup nyaris terpesona dan berkomentar COOOOOLLLLLLL!!!!!! YUP as cool as it is... bagi entrepreneur yang serius ngembangin bisnis nya dan ditawarin untuk masuk dalam Endeavor Community, it was like one of the greatest opportunity you've ever met. Endeavor Entrepreneur Goal dalam proses awal di Endeavor adalah untuk menjadi seorang Endeavor Entrepreneur, bahasa mudah dipahami nya adalah begitu kita lolos menjadi seorang Endeavor Entrepreneur, kita diperbolehkan untuk ikut serta dalam membership worldwide mereka, di mana di dalamnya terdapat berbagai benefit yang bisa kita manfaatkan; seperti minta ditemuin dengan berbagai entrepreneur kelas dunia yang jadi jaringan Endeavor kapan aja (how cool is that!), ikutan berbagai program keren yang sulit ditemukan di manapun (seperti ikutan kelas Harvard dan Stanford with special price)! never imagined attending classes in one of the best university in the world!, Ikutan acara rutin yang sering diselenggarakan baik networking events, sharing, workshops, seminars, etc; having access to Endeavor Network (jaringan social media berisi entrepreneurs around the world); and many more... The Process Sewaktu pertama diceritain tentang flow untuk menjadi Endeavor Entrepreneur itu sendiri, jujur aja ga terlalu kebayang... karena memang baru bisa jelas banget setelah betul2 menjalaninya. Secara singkat proses mereka terdiri dari 2 tahap: yang pertama adalah Local Selection Panel dan yang kedua adalah International Selection Panel. Pada dasarnya dalam 1 tahun, terdapat jadwal untuk LSP dan ISP. Kita hanya bisa ikut ISP jika sudah lolos LSP. Sebelum kita bisa ikut LSP, kita akan diberikan beberapa kali sesi "mentoring" dengan berbagai mentor yang dirasa akan bermanfaat dan relevan untuk bisnis kita. Selama proses ini, tim Endeavor akan rajin ngontak kita :D :D (dan kalian akan berasa dari minggu ke minggu koq cepet banget ya karena tim Endeavor ini luar biasa rajin kalo soal follow up :D :D) dan memastikan kita selalu mengerjakan "PR" dan dapetin maksimal manfaat dari setiap sesi mentoring yang kita ikuti.
Setelah melalui serangkaian mentoring session dan dari tim Endeavor menilai kesiapan kita untuk mengikuti LSP, maka kita akan diconduct untuk mengikuti LSP. Karena judulnya adalah 'L' yaitu Local, LSP sendiri diadakan di Jakarta. LSP sendiri merupakan event 1 hari di mana kita akan mengalami 3 ruang panel. Di setiap ruang panel, kita akan mempresentasikan tentang bisnis kita dan akan ada panelis yang akan bertanya dan memberi masukan untuk bisnis kita. Dari serangkaian sesi panelis itulah, Endeavor dan para panelis menilai apakah kita bisa mengikuti proses lebih lanjut yaitu persiapan dan ISP itu sendiri. Dalam LSP kita bisa lolos ataupun tidak. Jika tidak, kita akan mengikuti berbagai rangkaian sesi mentoring lagi untuk melengkapi kembali berbagai hal yang masih perlu diperbaiki dari bisnis kita (ataupun berbagai komponen yang menjadi masukan dari para panelis/mentor). Jika kita lolos LSP, maka next milestone yang perlu dipersiapkan adalah ISP. Sama percis seperti tahap sebelum LSP, dalam ISP kita akan menjalani serangkaian sesi mentoring namun kali berskala internasional (people that you will never imagined before ;)) will spend their time to give you inputs and discuss ideas for your business! Super amazing!). Sama seperti saat LSP, saat beberapa sesi kita ikuti dan Endeavor Team menilai kita sudah siap untuk ikut ISP, maka kita akan dijadwalkan untuk ikut serta dalam ISP berikutnya (dan lokasi serta posibilities network yang dirasa paling sesuai; contoh jika bisnis kita dalam bidang tech, maka jadwal ISP di San Francisco dinilai cocok karena yang akan hadir mostly from tech industries; contohnya seperit itu. Saya sendiri menjalani proses menjadi Endeavor Entrepreneur ini bareng dengan 2 partner bisnis saya (FYI dalam 1 company boleh saja ada lebih dari 1 EE; dan konsep EE sendiri melekat pada individu (bukan company)). Keunggulan menjalani proses ini ga sendirian adalah tentu bisa "bagi tugas" dan bisa diskusi saat sebelum atau setelah sesi mentoring ataupun selection panel. Setelah lolos LSP, ISP yang direkomendasikan untuk kami ikuti adalah yang diadakan di Kuala Lumpur, kira-kira jarak dari LSP ke ISP sekitar 3-4 bulan. Jadi persiapan maupun sesi mentoring pra-ISP kami lakukan dalam periode tersebut. O ya, secara total jika kita cukup rajin untuk sesi mentoring, beresin PR PR yang perlu, dll; proses dari submit pertama program ini sampai selesai ISP mungkin bisa berperiode sekitar 6 - 12 bulan. International Selection Panel ISP sendiri adalah milestone yang paling berkesan. Tentu saja, karena di event ini seluruh proses dilakukan dalam bahasa Inggris, full of preasure (karena selain seluruh panelis berasal dari berbagai belahan dunia, seluruh pesertanya juga berasal dari berbagai negara). Baik acara ISP ataupun acara Endeavor lainnya, ini adalah ajang untuk berlatih networking berskala internasional :)) |
Categories
All
Archives
May 2023
AboutNothing brings people together like good food |