Salah satu cemilan favorit saya di mall sekarang ini adalah si kue "eek" Pooki Bbang. Bisa jadi seperti orang-orang lainnya yang pertama kali tertarik dengan kue tren korea ini adalah karena bentuknya yang gemesin alias berbentuk "eek".
Sebagai salah satu penggemar kelucuan bentuk yang satu ini (suka saya gambar-gambar sewaktu sekolah dulu) dan saya punya Group SMA bernama "Bokerz" dengan lambang dan icon kami si "eek" ala kartun ini. Sejarahnya dulu kami bersahabat sejak SMA dan sewaktu SMA ada kejadian saat pergi study tour sebagian besar dari kami kecebur ke Septic Tank karena landasan tempat kami berpijak sewaktu berfoto runtuh ke bawah --ternyata di bawahnya adalah Septic Tank toilet umum!
Kembali ke cerita kue Pooki Bbang ini, terdiri dari berbagai "isian" rasa. Favorit saya isi Nutella, karena apapun rotinya saya selalu suka isi coklat. Adonan kuenya lembut di dalam tapi agak cripsy di bagian luar. Isinya pun berlimpah. Saya beli waktu di Mal Taman Anggrek, tips juga buat yang pengen anaknya atau ponakannya makan, si Pooki Bbang yang emang icon-iconnya lucu dan bentuknya juga lucu bisa jadi daya tarik buat mereka... jadi mau makan :D Ternyata mereka juga punya produk-produk lainnya yang rasanya juga unik-unik... Sayangnya ga bisa sering2 beli nih... karena blm ada di terlalu banyak spot... terutama di Bandung... jadi langsung hunting kalo pas ada di Jakarta...
0 Comments
Ngopi adalah aktivitas wajib saat nunggu boarding. Di pagi hari kali ini menunggu flight jam 11 siang, saya dan teman2 hunting tempat ngopi di terminal 3 Soekarno Hatta ini. Biasanya kami akan merapat ke Liberica, karena Liberica ini adalah tempat ngopi yang paling buka duluan setelah Starbucks saat belum ada pilihan tempat ngopi lainnya.
Bedanya kalo Starbucks berlokasi di area sebelum check in, kalo Liberica dan lainnya ada di lokasi dekat Gate (setelah check in), jadi jarang nongkrong di Sbux karena biasanya pengen check in supaya santai baru cari tempat ngopi.
Setelah Liberica, beberapa waktu baru buka beberapa coffee shop lain. Yang menarik adalah 1/15 yang jadi salah satu coffee shop andalan di daerah Blok M. Tapi pagi ini saya kelewat, nyariin 1/15 ga keliatan (habis plangnya kecil ketutupan stand lain :D) Jadi akhirnya saya melipir ke Delico.
Delico ini eye catching banget, pasti jadi yang pertama kali orang lihat saat turun ke area coffee shops. Tempatnya pun enak banget buat nunggu. Area nya luas dan meja nya guedeeeee (yang kami monopoli :D :D padahal duduknya cuma ber4)... Di sini juga salah satu coffee shop yang punya varian makanan cukup banyak. Biasanya cuma cake2 aja, di sini lumayan banyak pilihan cake nya baik yang manis maupun yang asin.
Karena agak laper juga saya mencoba quiche nya. Quichenya terdiri dari pilihan beef dan jamur. Untuk yang jamur ternyata di dalamnya ada ayamnya juga, harusnya mas nya bilang "ayam jamur" ya :D Di sini tersedia berbagai macam kopi. Kami pesan capucino, ternyata yang hangat lebih enak dari yang dingin, yang dingin agak terlalu bitter. Overall pagi itu jadi sangat produktif karena di sini tersedia colokan listrik juga jadi bisa sambil kerja-kerja ;)
Ngomongin tentang lokasi ini sebetulnya sudah lama... tapi ga tau juga kenapa baru kunjungan ke Jogja kali ini jadi mampir. Tempat makan ikan bakar ini direkomendasikan oleh seorang teman yang hobi makan sehat. Ngomongin soal makan sehat, saya selalu setuju deh!
Berlokasi cukup dekat dengan area-area di pusat kota Jogja, Ikan Bakar "Rasa Sayange" Bu Ning ini ga sulit untuk didatangi. Tempat makannya sangat sederhana, dengan area pembakaran ikan di muka bangunan, langsung bikin yang lewat ngiler-ngiler.
Di sini ikannya pun cukup lengkap dan fresh, ada barakuda, bawal putih, ada kerapu juga. Favorit saya adalah kerapu! Saya baru kali ini coba style bakaran ikan kayak gini. Di Bandung dan Jakarta belum pernah nemu nih. Soalnya di bakarnya bener2 plain banget, tanpa bumbu yang aneh-aneh dan saya sebagai pecinta makanan yang plain tergila2 sama ikan bakar di sini dan habis 2 ekor ajah :D
Di sini ikannya pun cukup lengkap dan fresh, ada barakuda, bawal putih, ada kerapu juga. Favorit saya adalah kerapu! Saya baru kali ini coba style bakaran ikan kayak gini. Di Bandung dan Jakarta belum pernah nemu nih. Soalnya di bakarnya bener2 plain banget, tanpa bumbu yang aneh-aneh dan saya sebagai pecinta makanan yang plain tergila2 sama ikan bakar di sini dan habis 2 ekor ajah :D
Yang unik lagi di tempat ini adalah "teman" dari ikan-ikan ini. Ikan disajikan plain setelah di bakar, pilihan makanannya bisa dengan racikan "acar" atau apa ya? dengan sayuran, cabai dan kuah. Ini enak banget buat dikuahin ke nasi. Yang jadi favorit saya adalah sambel nya! Enakkkkkkk pas banget buat dimakan sama ikan bakar yang "polos" nasi yang dikuahin trus kasi kecap manis wahhhh ga sadar taunya makan nasi putih nya kalap juga sampe kenyang banget :D
Di sini juga tersedia banyak sayuran pendamping... dan rasanya pun unik2 anehnya semua enak dan pas dimakan dengan ikan bakarnya. Mengingat ini ikan bakar dan sehat saya jadi nambah2 terus hehe.. Di sini bebas aja mau apa ambil sendiri, mau sendok, piring, kecap, sampai gorengan! Harus inisiatif buat ambil2 sendiri. Terakhirnya tinggal itung itung itung dan bayar! Very recommended and definitely bakalan balik lagi! Nambah deh tempat makan wajib di Jogja!
Bagi pecinta kopi, ataupun pecinta Filosofi Kopi, ga boleh kelewatan untuk berkunjung ke cabang terbaru mereka di kota penuh inspirasi: Jogja! Sebelum film kedua nya di release, outlet mereka di Jogja ini sudah launching duluan, dan serunya saya dan teman-teman sudah mampir ke sana duluan, jadi pas lagi nonton filmnya... "Eh ini yang kemarin kita datengin!"
Seperti outlet Filosofi Kopi lainnya, seni selalu jadi kata kunci yang penting. Apalagi outlet mereka yang di Jogja ini. Lokasinya aja udah seni banget, alias unik alias lagi jauh :D Lokasinya memang butuh niat untuk dituju, karena tidak berada di pusat kota, dan untuk menuju kesana harus dengan kendaraan minimal motor.
Jalan-jalan yang dilalui pun sangat berkesan, ada lewat sawah dulu dan terletak di dalam seperti sebuah perkampungan. Kemudian "rumah"nya pun tidak terlihat dari jalan, tapi masuk ke dalam. Bagi yang membawa kendaraan mobil jangan khawatir, di sebelahnya ada pelataran parkir yang lumayan cukup. Saat penuh seperti malam minggu memang agak lebih kewalahan untuk cari tempat parkir. Dari tempat parkir mobil, kita perlu jalan ke sebelah, barulah masuk ke dalam kawasan rumah yang sangat memanjakan mata: terutama untuk pecinta arsitektur seperti saya. Gimana nga, karena di sini banyak bangunan tradisional dan gazebo yang sangat indah, dengan kayu-kayu dan genting yang bikin kepengen punya kawasan kayak gini :D
Keunggulan dari model bangunan tradisional ini adalah tentu lingkungan yang adem, karena semua material dan desain mendukung cuaca tropis, jadi walau siang-siang sekalipun kalo kita berada di bawah naungannya, semilir angin udah pasti bikin kita langsung nguap plus pingin tidur siang.
Suasana di malam hari ga kalah kerennya, karena dilengkapi dengan pencahayaan yang bagus, sukses membuat Filosofi Kopi ini tempat nongkrong paling romantis yang pernah saya kunjungi di Jogja. Untuk nongkrong bareng sahabat2 atau ngobrol intim sama pacar wahhh top banget...
Di sini tentu udah jauh2 ya pasti ngopilah. Konsisten dengan kopi Indonesia yang mereka tawarkan, malam itu kami ngobrol2 sambil menikmati karya seni yang sangat menarik, sruput kopi hitam panas dan mulai berfilosofi ;) |
Categories
All
There is no sincerer love than the love of food
|